Jumat, 01 Januari 2016

Diary Coklat Ummi

Diary itu berwarna coklat usang. Karena termakan usia, terlihat usang dan warna coklatnya sedikit memudar. Aku menemukannya di usiaku yang ke lima belas, di suatu rak pojok rumah. Diary Coklat Ummi. Diary itu adalah salah satu sumber sejarah yang menceritakan masa kanakku yang indah.


13 Desember; Sebuah Awal yang Baru
Ummi, di usianya yang belia (saat itu usianya 21) telah melahirkan seorang bayi perempuan yang lucu. Padahal Ummi masih kuliah. Tapi dengan telatennya, Ia tuliskan sedikit-demi sedikit fase-fase pertumbuhan si bayi mungil itu… hingga tak terasa empat tahun sudah sejak Ia pertama kali menulis tentang bayi mungilnya…
Mungkin karena kelahiran anak kedua, dan betambahnya waktu mengajar, semakin sulit menemukan waktu luang untuk menulis diary sang balita itu lagi dan adik laki-lakinya.

Aku suka sekali membawa diary usang itu kemanapun aku pergi; ketika tinggal di Ponorogo bahkan Jogja! mungkin karena di dalamnya ada satu kepingan indah masa kecilku, mungkin juga karena diary itu terlalu sentimentil untuk disingkirkan..
Saat menjadi seorang Ummi nanti, aku tidak akan melewatkan masa-masa emas anak-anakku.. Terima kasih ummi…
Happy New Year by the way!
I wish you all a happy new year :)

0 komentar:

Posting Komentar