Tampilkan postingan dengan label Serial Om Shomad. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Serial Om Shomad. Tampilkan semua postingan

Senin, 04 Januari 2016

Mimpi di antara Kaliwungu dan Amsterdam

Serba-serbi foto Om Shomad dikelilingi burung dara. Kapan ya foto di Eropa kayak Om Shomad gini? *Langsung kepikiran whatsapp Jana, temen buleku*

Bagian Ketujuh! Yuhuu!
Shomad mengerjapkan matanya, mengumpulkan kesadaran dan melihat sekelilingnya. Oh, dia ingat sekarang. Kursi yang didudukinya bernomor 13 C pesawat tujuan Amsterdam, Belanda. Dalam tidurnya yang kurang nyaman dia bermimpi aneh.

Transit di Changi Airport

Bagian Keenam!

Belum sempat Shomad memenjamkan mata lagi untuk tidur, dari sistem audio pesawat sebuah suara merdu mengumumkan dalam dwi bahasa bahwa sebentar lagi pesawat yang tengah dinaiki akan singgah sebentar di negeri seberang: SINGAPURA!

Aku Rupanya Jauh Lebih Kecil dari yang Kubayangkan

Bagian Kelima
Langit Kaliwungu bersinar dengan bersahabat siang ini. Tidak terlalu panas seperti seminggu terakhir. Shomad sesekali menyapa orang yang dikenalnya di jalan kampungnya. Suasana hatinya saat ini amat baik. Dengan menenteng ransel gunung andalannya, dia akan berangkat ke Eropa. 
Setelah lama bergolak dengan keputusan diri sendiri untuk berangkat atau tidak. Well, akhirnya dia memutuskan untuk berangkat juga. Selama seminggu batinnya bergolak untuk keputusannya saat ini.

Om Shomad: Mengurus Visa Schengen


Bagian Keempat


Hari ini Shomad sibuuuk sekali. Karena tiket sudah dipesan, dia hanya punya waktu dua-tiga mingguan untuk mengurus paspor dan visa. Visa Schengen, bok!

Schengen adalah perjanjian yang dibuat oleh sejumlah Negara Uni Eropa untuk menghapus pengawasan perbatasan di antara mereka. Di dalam perjanjian ini tercakup berbagai aturan kebijakan bersama untuk izin masuk jangka pendek (termasuk di dalamnya Visa Schengen), penyelarasan kontrol perbatasan eksternal dan kerjasama polisi lintas batas.


Singkatnya, tanpa mengurus visa lagi, dengan visa schengen kita bebas keliling di kurang lebih dari 30 Negara Uni Eropa kecuali Republik Irlandia (IR) dan Britania Raya (GB). WOW! Pasti puas keliling Eropanya, walaupun masih minus Inggris.


Setelah diskusi panjang lebar via chat dengan Nona, akhirnya diputuskan tiket yang sudah dipesan akan tetap diambil dengan tanggal keberangkatan awal desember 2010. Yang perlu Shomad siapkan adalah dokumen-dokumen pelengkap selain paspor seperti pasfoto. Pasfoto harus sesuai dengan persyaratan untuk membuat paspor Belanda. Anda dapat membuat foto di area kedutaan yang sesuai dengan persyaratan yang diminta. Bisa Klik disini untuk informasi


Lalu Membayar visa sebesar EUR 60 dalam rupiah, formulir permohonan, asuransi perjalanan dan… bukti keuangan. Poin terakhir sedikit membebaninya karena kita diharuskan mempunyai biaya hidup minimal EUR 34 per hari. Untuk memperkuat dokumen Shomad, selain menjadi sponsor-orang yang akan dikunjunginya di Holland—Nona juga menitipkan 40 juta di rekening Shomad. Selesai sudah urusan ikhtiar mengajukan visa… tinggal menunggu kabar, apakah visa Om Shomad ditolak atau diterima?


Menunggu hari dari jumat hingga senin tak pernah selama ini. Shomad harap-harap cemas. Ketika hari senin tiba, dia takut hanya sekedar mengecek apakah visanya diterima atau tidak. Nona jadi tidak sabaran, dia sendiri yang memeriksanya dari Embassy.


Beberapa menit kemudian…


Congratulation, Shomad, your visa has finally accepted! You’re very welcomed here!
Ah, can’t wait for December!


Shomad tidak bisa memikirkan apapun selain sujud syukur. Sejak kecil, Ia tak pernah sekalipun bermimpi akan menginjakkan kedua kakinya di benua kulit putih, Eropa. Ketika visa dan tiket sudah di tangan, dia baru benar-benar percaya dalam 30 hari, dia akan tiba di Belanda!


Ketika Nona ditanya apa oleh-oleh yang Ia ingin Shomad bawakan dari Indonesia? Nona hanya menjawab: Terasi, tapi yang banyak ya. Ibuku suka sekali memasak pake terasi. Tapi sulit sekali mencari terasi di sini. Jadi jika kamu tidak kerepotan, kami hanya ingin oleh-oleh terasi, Shomad.


Shomad dengan cepat me-reply, Aku tidak kerepotan sama sekali, non. Bahkan tetangga sebelah rumahku menjual terasi! :D


Is it? That’s great. Okay, my friend, see you in December!


See you too, soon!


Dia mengakhiri chatting-nya dengan senyuman lebar. Masih banyak yang harus dia siapkan, selain terasi tentunya. Hmm, December identik dengan salju. Ia membongkar baju-baju hangatnya selama di Korea dulu. Masih tersimpan rapi. Shomad datang, Eropa!


Oia, ini ada selipan salah satu foto Om Shomad ketika berkunjung di landmark kota Paris, menara Eifel. Duh Om Shomad! Bikin kepingin ajaah.. Mupeng pengen poto depan menara eifel beneran nih!

Sabtu, 02 Januari 2016

Nona Belanda: I'll be waiting for you


Bagian Ketiga

Langit Rotterdam di awal musim semi pada sore hari begitu sejuk. Nona mempercepat langkahnya pulang. Sudah seminggu ini dia menghabiskan waktu di pusat Modelling Dunia, Paris. Saking sibuknya, dia lupa membalas chat terakhir untuk teman baiknya di facebook (Masih inget om shomad, kan?).

Om Shomad Galau Tingkat Dewa!



Bagian kedua
Paman masih gelisah. Haruskah dia mengiyakan undangan ke Belanda ini? Tetapi di lubuk hatinya yang paling dalam, sisi kemaskulinannya memberontak. Ah, Aku kan masih bisa kerja? Masa’ Aku dengan gampangnya mau dibayari sama perempuan?

Antara Indonesia dan Belanda

Ini bukan salah satu kisah tentang penjajahan. Sama sekali bukan. Kisah ini berasal dari cerita pamanku, tentang petualangannya yang tak terduga beberapa waktu lalu di Negeri Kincir Angin selama 3 bulan (kurang lebih).
Pamanku tidak berasal dari golongan kurang beruntung. Belum sempat merasakan bangku kuliah, beliau merantau ke Korea untuk mencari nafkah. Seperti bujangan-bujangan lain yang senasib dengannya di kampung halaman.

Kamis, 31 Desember 2015

Serial Om Shomad yang Tertunda Lama

shutterstock_151393892
Bagi yang belum kenalan dengan Om shomad, silakan klik di sini dan berkenalan dengannya. Aku berkesempatan menulis cerita Om Shomad sejak dua tahun yang lalu. Waktu itu Ummiku menceritakan dengan sekilas perjalanan hidup sepupu jauhnya yang bernama Abdul Shomad. Tentang perjalanan luar biasa si Om melancong ke beberapa negara Eropa berbulan-bulan!
Tetapi… seiring berjalannya waktu, ternyata oh ternyata, udah gak kerasa tahun ini memasuki bulan ke 28 sejak serial Om Shomad kuterbitkan di blog lamaku. Dan belum kelar sampe sekarang.. *capek deh^
Sori Om Shomad, karena udah jarang nulis intens lagi, serial om jadi berantakan deh…

Kenalan yuk sama Om Shomad
Om Shomad adalah sepupu jauh Ummi ku (Ibuku, red), yang lahir di Kaliwungu, Kendal Jawa Tengah empat puluh tahunan silam. Beliau adalah mantan TKI di Korea. Saat ini menjalankan usaha peternakan Ayam di Boja, pasca pensiun dini dari menjadi TKI. Menurutku, yang membuatku tertarik untuk mengabadikan cerita Om Shomad dalam serial adalah keunikan cara Om Shomad untuk bisa melancong ke dataran Eropa, yang belum ada saingannya… *lebay dikit lah*
Om Shomad dapat pergi ke dataran Eropa benar-benar dengan cara yang tak umum- berbekal punya kenalan seorang wanita Belanda keturunan Jawa, Om Shomad berhasil mengurus visa Eropa hingga 3 bulan! Ngga berlebihan juga sih, karena memang biasanya orang keluar negeri karena alasan yang jelas seperti berlibur, bekerja ataupun sekolah. Tapi om Shomad emang out of the box. Alasannya cukup sederhana; mengunjungi teman lama di Belanda. ;)
So, alasan untuk bisa berpetualang ke luar negeri ternyata sangat beragam. Tak melulu soal belajar atau sekolah, menjadi TKI, pun sekadar berlibur. Coba lihatlah Om Shomad..
*wanna try?*
Ayo dong selesein
Pengalaman dua tahun di majalah sekolah membuahkan kesukaanku pada menulis serial a.k.a CerBer or Cerita Bersambung. Sayangnya, serial Om Shomad menjadi terbengkalai karena kelalaianku…
Sebuah cerita bersambung sebaiknya ditulis secara teratur, walaupun satu paragraf demi satu paragraf per harinya-sampai cerita itu berakhir, sehingga irama ceritanya enak dibaca. Jadi buat yang udah baca cerita tentang Om Shomad inih, maaaaaf banget ceritanya agak seret di sana-sini karena tidak ditulis berkesinambungan sampai selesai.
Moga-moga malem ini selesai ya Om… *Amiiin..amiiin… kemudian melongo, bingung mau ngetik apa* hahaha....
Salah satu resolusi awal tahun depan, atau besok, adalah membukukan serial ini! #Thousand Amiiin