Kamis, 12 Oktober 2017

Jika kebahagiaan adalah kita

Kita seringkali bertanya-tanya, apa itu kebahagiaan? Apakah dengan mencapai semua angan dan impian? Memiliki segalanya yang ditawarkan dunia? Dekat dengan sesama? Dekat dengan Ilahi? Terus saja pertanyaan yang sama. Berulang-ulang.

Padahal sejatinya kebahagiaan itu ada dalam diri kita sendiri, di dalam sudut terdalam hati kita. Karena kebahagiaan adalah kita. Karena kebahagiaan adalah ketika kita selalu bersyukur atas apapun yang kita dapat dan punya, meskipun itu sangat sedikit.

Jika kamu bersyukur, maka akan aku tambahkan nikmat-Ku atasmu. Dan jika kamu tidak bersyukur, maka sesungguhnya siksa-Ku teramat pedih.

Jumat, 06 Oktober 2017

Titik kamera~Jealousy Incarnate

"Totalnya akan ada empat kamera. Kau harus fokus pada kamera utama. Wajahmu harus bergerak seiring tatapan mata agar terlihat profesional. Bahkan lirikan singkat saja bisa jadi masalah. Kau harus membatasi gerak tubuhmu. Itu sebabnya pembaca berita menghilangkan banyak kebiasaan mereka. Jadi hati-hati agar tidak melakukan banyak gerak saat tes.

Titik pandang terbaik adalah bagian terendah dari kamera utama. Tes penampilan hanya membutuhkan waktu 5 detik. Mereka akan menilai penampilanmu dalam 2-3 detik setelah kau muncul. Kau... Kau memiliki penampilan yang mudah disukai, jadi... Jangan mencemaskannya. Mereka akan menilai suaramu dalam waktu 2-3 menit juga.

Caramu mengatakan 'halo' pada saat hujan turun harus terdengar lebih rendah dibandingkan saat hari yang cerah. Coba lakukan!"

"Haloo.."

"Itu untuk hari yang cerah,"

"Halo,"

"Lebih rendah lagi,"

"Halo,"

"Ingat intonasinya,"

"Halo,"

"Oke. Begini, rileks saja."

Conversation between Pyo Na Ri and Lee Hwa Sin in Jealousy Incarnate episode 14. I love how Hwa Sin convince and teach Na Ri about announcer world and how to face camera on air. 24 episode? Worth it! Such a valuable drama. Menyembuhkan dahagaku akan dunia penyiar berita 😂😂😂