Rabu, 13 Desember 2017

Teruntuk mereka, saudara kita

Ya Allah, ringankanlah beban di pundak Saudara-saudaraku di Palestina sana yang telah dirundung nestapa sejak dulu kala. Berilah mereka kemenangan atas pertolongan-Mu. Entahlah, aku merasa untuk hari ini, tidak ada seorangpun yang boleh bersedih... Bantulah kami Ya Allah...

Ketika kita tidak bisa mengirim apapun selain doa untuk saudara kita di Palestina sana...

Rabu, 06 Desember 2017

I am AFRAID

You said that you love Rain, but you open your umbrella when it rains

You said that you love the sun, but you find a shadow spot when the sun shines

You said that you love the wind but you close your window when wind blows

This is why I am afraid. You said that you love me too

I am AFRAID by Qyazzirah Syeikh Ariffin - Korkuyorum, puisi yang ditulis oleh Penyair Turki dan didedikasikan khusus untuk Shakespeare

Minggu, 26 November 2017

Ibu Muslimah Laskar Pelangi: Guru tanpa sertifikasi

"Menarilah dan terus tertawa, karena dunia tak seindah surga... Bersyukurlah pada Yang Kuasa... Cinta kita di dunia..." -Laskar Pelangi Original Soundtrack

Siapa tak kenal novel Laskar Pelangi? *Ayok cung* bagi yang belum baca, kenal, bahkan sekadar dengar, mari berkenalan dengan satu tokoh sentral di novel Laskar Pelangi. Seorang Perempuan dengan semangat membara yang mendedikasikan seluruh hidupnya untuk menjadi guru di Pelosok Belitung sana, dialah Ibu Muslimah. Seorang guru yang begitu dielu-elukan oleh Andrea Hirata. *Mata tiba-tiba berkaca-kaca.. pasti bahagia banget jadi ibu Muslimah yaa

Ibu Muslimah adalah salah satu potret seorang guru yang berlabel pahlawan tanpa tanda jasa, guru dengan upah sangat rendah (bahkan rela tak dibayar), tapi tak jemu-jemu menelurkan kebaikan di setiap jengkal kelasnya.

Bagaimana mau digaji? Mengajar di sekolah swasta, SD Muhammadiyah Gantong yang hampir ditutup karena tidak berhasil mencari murid, sekolah yang bangunannya condong ke samping karena sudah tidak simetris lagi. Itulah Ibu Muslimah. Seorang guru tanpa upah sertifikasi wa ahwatuha namun ikhlas mengabdi demi cita-cita agung mencerdaskan anak bangsa...

Demi menghidupi keluarganya, diceritakan bahwa ibu Muslimah menopang perekonomian dengan menerima pesanan menjahit baju di rumah.

Dialah juga seorang guru dengan semangat Muhammadiyah; Amar Makruf nahi Munkar, yang akhirnya mencetak generasi emas (Andrea Hirata).

Semangat untuk seluruh guru yang berjuang di luar sana... Tetap jernihkan hati dengan segala godaan yang menghadang. Semoga tetap tulus ikhlas mendidik putra-putri bangsa, dan pahala kebaikan selalu atasmu.

Selamat hari guru, para guru tanpa sertifikasi! In sya'a Allah mengharap pahala dari Rabb-Mu lebih baik!

Kamis, 09 November 2017

Penulis-penulis dari Tanah Sumatera

Buku adalah jendela dunia. Dengan membaca dan mencintainya, kita bisa menembus cakrawala nun jauh di mata, tempat antah berantah yang hanya disebutkan di buku, mengenal banyak budaya, mengenal orang-orangnya, sambil berkeliling dunia.

Dan... Melalui penulislah kita dapat membaca sebuah buku, baik buku digital atau buku kertas. Aku akui, aku adalah orang yang tidak cukup konsisten tentang mengagumi seorang penulis, karena bagiku yang harus dikagumi adalah karyanya bukan penulisnya Haha. Satu-satunya hal konsisten yang kulakukan sampai saat ini adalah aku masih konsisten membeli buku terutama novel. hihi
Baiklah, kali ini akan kubahas beberapa penulis Sumatera terkenal mulai dari Andrea Hirata, pendobrak ke-stagnan-an novel Indonesia yang melulu tentang percintaan. Tere Liye dengan jamaah fesbukiyahnya, Asma Nadia dengan film-film hits nya, Helvy Tiana Rosa dengan Puisi-puisinya, dan Ahmad Fuadi dengan backgroundnya yang berwarna.

Andrea Hirata, si Ikal dari Pulau Belitong
Pertengahan 2006, saat itu aku duduk di bangku SMP, aku merengek-rengek ke orang tua untuk dibelikan novel Laskar Pelangi. Selain karena belum ada yang punya di Asrama, juga karena udah kebelet pengen baca.

Kick Andy show waktu itu menampilkan pecandu narkoba yang menangis terisak-isak sambil mendekap sebuah novel tebal, yang ternyata berjudul Laskar Pelangi. Sejak membaca novel ajaib itu, disebutkan bahwa pecandu itu insaf dan tidak terjerumus di lubang dosa lagi...

Apa sebenernya keajaiban yang dikandung Laskar Pelangi?

Tentang harmoni dalam kesederhanaan... Bagi yang sudah membaca dan mendalami novel Laskar Pelangi pasti paham bahwa Andrea Hirata, yang di dalam novel bernama Ikal, hidup dalam keterbatasan di pulau terpencil, terluar dan terisolasi dari kemajuan kota. Ikal masih beruntung karena dapat menimba ilmu di SD Muhammadiyah Gantong, Tanjongpandan, Belitung timur, sampai SMP Muhammadiyah Gantong, dengan kesepuluh Laskar Pelangi lainnya. Dengan Ibu guru Muslimah, tokoh sentral di Laskar Pelangi, mereka melewati hari-hari tak terlupakan bersekolah di sekolah yang struktur bangunannya menyalahi aturan arsitektur: miring, tidak simetris dan terkesan hampir rubuh! Itulah gambaran kecil tentang sebuah sekolah sederhana di pedalaman pulau yang dapat mengantarkan seorang anak bernama Andrea Hirata terbang hingga Universitas Sorbonne, Perancis dan mendapatkan gelar doktor di bidang Ekonomi Mikro dari sana.

Belum ada penulis lain yang menyerupai Andrea Hirata dalam menuliskan kejujuran dan bahasa tingkat tinggi ala-ala alumni yurop (Eropa). Walaupun sebenarnya gaya bahasanya terkesan menohok saking jujur dan apa adanya.

Tere Liye dan Jamaah Fesbukiyah
Rembulan tenggelam di wajahmu, Hafalan Surat Delisa, Moga Bunda disayang Allah, Pukat, Eliana, Bidadari-bidadari Surga, Daun yang jatuh tidak pernah membenci angin, Hujan, Matahari, Bumi, Tentang Kamu, Kisah Sang Penandai, dst.. itulah sederet judul novel karangan Novelis seproduktif Bang Darwis Tere Liye. Bang Tere, sebutan akrabnya, telah kukenal juga sejak bangku SMP (Rembulan tenggelam di wajahmu, saat itu pinjam dari Intan Nurniza).
Jika saat ini kamu mengenal Tere Liye dari Fanpage Facebook nya, itu adalah karena hasil kerja kerasnya selama ini dalam menghasilkan lusinan karya novel yang kutipannya menghiasi fanpage Facebook Tere Liye.
Tak apa mengenal Tere Liye dari Fanpage nya terlebih dahulu, asal tak lupa untuk mulai membaca novelnya. Kutipannya hanya mewakili sebagian kecil dari isinya. Maka anak muda, rugilah kamu jika tidak mulai membaca novelnya. *Ini pure testimoninya, karena gak ada bayaran sepeser pun dari Bang Tere. Hahaha
Apapun isu yang berkembang saat ini tentang Bang Tere, saya menghormati apapun keputusannya tentang tidak akan menerbitkan buku fisik lagi berkaitan dengan Pajak Profesi Penulis.
Mungkin beliau sedang putar otak tentang bagaimana caranya menyebarluaskan karyanya agar tetap bisa dinikmati khalayak ramai di ranah digital? Who knows?

Asma Nadia dengan film-film hits nya
Sinetron Catatan Hati Seorang Istri pernah merajai rating pertelevisian Nasional mengalahkan sinetron Ganteng-ganteng Serigala selama berbulan-bulan. Itu tak lain tak bukan adalah karya dari Asma Nadia. Selain itu, novelnya yang sudah difilmkan adalah Love Sparks in Korea, Assalamualaikum Beijing, dan Hijab Traveler.

Asma Nadia mewakili kaumnya (penulis, red) yang telah menikmati kesuksesan di dunia film dan sinetron. Dan beliau ini adalah adik dari Penulis Helvy Tiana Rosa (Ibunya wow bgt yaaa, anaknya 2-2nya jadi penulis buku semua).
Kakaknya, Helvy Tiana Rosa, berprofesi sebagai Guru Besar fakultas ilmu budaya UI dan masih aktif berkarya baik itu novel maupun puisi. Novel yang difilmkan bulan lalu adalah Duka Sedalam Cinta, rilis 19 Oktober 2017.

Ahmad Fuadi, Novelis 'pelangi'?
Mondok di Pondok Modern Gontor namun bercita-cita menjadi insinyur seperti BJ Habibie, serta ingin berkuliah di ITB... Itulah sekilas cita-cita Fuadi yang dituliskan di Negeri Lima Menara.
Cita-cita anak pondok yang luhur biasanya kuliah di Al-Azhar Cairo, atau Ummul Quro Mekkah, syukur-syukur jika bisa melanjutkan di Universitas Islam Madinah. Lah ini? ITB? Emang bisa??

Fuadi membalikkan nasib dengan belajar di Ilmu Hubungan Internasional UNPAD, karena ITB tidak welcome. Itulah titik balik yang membawanya ke Canada, dan... Baca sendiri ya di Ranah 3 Warna.. hehehe
Seorang Reporter yang giat belajar, kemudian beralih profesi menjadi Novelis, dan hobinya melancong keliling dunia.

Terimakasih suamiku buat Novel Anak Rantau-nya Ahmad Fuadi. Maaf karena punya hobi yang 'mahal'. Yaaaa... Aku mengalami perubahan drastis dari harga novel yang masih 30ribuan menjadi 90ribuan... 😭😭😭😭😭
In sya'a Allah membaca membuat kita 'kaya'. Aku yakin itu.. *pinter ngeles 😇😂

Senin, 06 November 2017

Kadang, yang kita butuhkan hanyalah 'Filter'

Di tengah carut marutnya isu dan arus informasi di sosial media akhir-akhir ini, kadang yang kita butuhkan hanyalah sebuah filter. Apakah kita layak mengeklik share untuk artikel ini? *Sedang bertanya pada diri sendiri*

Yang paling menjengkelkan adalah sesuatu yang negatif, buruk dan jelek biasanya mudah viral (tersebar luas).

Jika saat ini jarimu adalah harimaumu.....
Lindungi kami dari menyebar luaskan sesuatu yang buruk.

Kamis, 12 Oktober 2017

Jika kebahagiaan adalah kita

Kita seringkali bertanya-tanya, apa itu kebahagiaan? Apakah dengan mencapai semua angan dan impian? Memiliki segalanya yang ditawarkan dunia? Dekat dengan sesama? Dekat dengan Ilahi? Terus saja pertanyaan yang sama. Berulang-ulang.

Padahal sejatinya kebahagiaan itu ada dalam diri kita sendiri, di dalam sudut terdalam hati kita. Karena kebahagiaan adalah kita. Karena kebahagiaan adalah ketika kita selalu bersyukur atas apapun yang kita dapat dan punya, meskipun itu sangat sedikit.

Jika kamu bersyukur, maka akan aku tambahkan nikmat-Ku atasmu. Dan jika kamu tidak bersyukur, maka sesungguhnya siksa-Ku teramat pedih.

Jumat, 06 Oktober 2017

Titik kamera~Jealousy Incarnate

"Totalnya akan ada empat kamera. Kau harus fokus pada kamera utama. Wajahmu harus bergerak seiring tatapan mata agar terlihat profesional. Bahkan lirikan singkat saja bisa jadi masalah. Kau harus membatasi gerak tubuhmu. Itu sebabnya pembaca berita menghilangkan banyak kebiasaan mereka. Jadi hati-hati agar tidak melakukan banyak gerak saat tes.

Titik pandang terbaik adalah bagian terendah dari kamera utama. Tes penampilan hanya membutuhkan waktu 5 detik. Mereka akan menilai penampilanmu dalam 2-3 detik setelah kau muncul. Kau... Kau memiliki penampilan yang mudah disukai, jadi... Jangan mencemaskannya. Mereka akan menilai suaramu dalam waktu 2-3 menit juga.

Caramu mengatakan 'halo' pada saat hujan turun harus terdengar lebih rendah dibandingkan saat hari yang cerah. Coba lakukan!"

"Haloo.."

"Itu untuk hari yang cerah,"

"Halo,"

"Lebih rendah lagi,"

"Halo,"

"Ingat intonasinya,"

"Halo,"

"Oke. Begini, rileks saja."

Conversation between Pyo Na Ri and Lee Hwa Sin in Jealousy Incarnate episode 14. I love how Hwa Sin convince and teach Na Ri about announcer world and how to face camera on air. 24 episode? Worth it! Such a valuable drama. Menyembuhkan dahagaku akan dunia penyiar berita 😂😂😂

Rabu, 27 September 2017

Tentang Membaca

Di balik gerakan literasi sekolah dan penerapannya.


"Sekarang waktunya baca. Silahkan ambil satu buku yang belum kalian baca di rak! Kita punya waktu 15 menit ya!" 

Tanpa dua kali perintah, anak-anak bergegas mengambil buku satu-satu. Ada beberapa anak yang berebut buku sebelum akhirnya ada salah dua yang mengalah, lalu mengambil buku yang lain.
Lima menit pertama suasana benar-benar lengang....

Dan pada menit keenam, ada satu-dua yang mulai iseng menjahili teman sebangku, lalu pada menit kesepuluh, suasana kelas mulai menjadi riuh rendah tak terkendali. Pecah sudah konsentrasi membaca.

Jika sudah begitu, untuk mengalahkan kebisingan, harus ada halilintar menyambar yang memekakkan telinga. Hahaha. Lalu dongeng dimulai. Suasana tenang kembali, karena semua mata tertuju padaku.

Cara mendekati jiwa anak-anak paling efektif, sekaligus menumbuhkan minat baca mereka adalah melalui mendongeng dan bercerita. Walaupun sudah disediakan waktu khusus untuk membaca pun, mereka tidak akan tahan lebih dari setengah jam.

Pembiasaan membaca dari rumah juga bisa menjadi sangat efektif, karena anak-anak punya role model yang paling sering mereka temui setiap hari; orang tuanya. Percuma saja kita ingin anak kita membaca, jika kita tidak pernah mencontohkannya. Semangat melek literasi!

*Notes; bacaan tidak harus melulu buku tebal ya, sekarang sudah banyak website-website yang punya segudang bacaan menarik untuk dibaca. Asal kita jeli dan selektif, ilmu itu ada dimana-mana.

Jumat, 22 September 2017

Membiasakan sholat jenazah dan sholat ghoib

Jam menunjukkan pukul tujuh. Siswa-siswi SD Muhammadiyah Purin sudah terbiasa berbaris antri mengambil air wudhu di depan kelas untuk kemudian sholat dhuha.
Dari grup WhatsApp ada kabar duka dari Siswa kelas 2 bahwa kakeknya meninggal di kota Pemalang.

"Ust, busnya kok nggak datang-datang??" Seloroh seorang siswa kelas 3 yang bergerombol di depan kelas 1 bersama teman-temannya.
"Lho, tadi pengumumannya sholat Ghoib, sayang.." jawab Pak Nurudin sembari tersenyum.

"Oooohhhh.... sholat ghoib," seru mereka. Anak-anak itu bergegas naik lagi ke kelasnya di lantai 2.
Ya. Karena pembiasaan sholat jenazah sejak dini untuk mensolati jenazah, anak-anak menjadi terbiasa dan tidak takut. Kali ini mereka pun paham jika sholat ghoib berarti sholat untuk jenazah yang berjarak jauh. Benar-benar anak cerdas!

Semoga pembiasaan-pembiasaan baik sejak kecil menjadi bekal akhlak anak-anak ketika dewasa kelak. Mereka tanggap jika ada anggota keluarga ataupun tetangga yang sesama muslim meninggal, untuk mensolati setelah jenazah disucikan. Bapak Ibu yang dirahmati Allah, mereka adalah calon Generasi Sholih harapan Nusa dan Bangsa, in sya'a Allah.

Senin, 18 September 2017

Wajah yang menyenangkan dari piawai bercerita

Gara-gara tidak sengaja beli buku-buku Torey Hayden belasan tahun lalu, aku mengenal dunia psikologi secara tidak sengaja sejak dini. Menjadi seorang Psikolog dan Pengajar muda di daerah kumuh Imigran membuat Torey menjadi salah satu guru yang sangat diperhitungkan di bidangnya. Terutama karena dia menulis dan mendokumentasikan aktivitas mengajarnya melalui buku-buku semi novel, yang mendunia sehingga sampai di tanganku.

--Torey, panggilan akrab dari Victoria Hayden, berhadapan langsung dengan penderita skizofrenia akut, anak-anak autis, dan seorang anak yang masuk pengadilan negara karena membakar hidup-hidup anak usia 8 tahun (Sheila; Luka Hati Seorang gadis kecil) dalam satu kelas sekaligus. Bisa dibayangkan? Gak kebayang kalo itu jadi kelasku! Seremmm!!!

Di tangan Torey, anak-anak itu dapat menghabiskan beberapa semester untuk mengikuti kelas dan menjalani pengobatan intensif. Satu hal yang terekam jelas dalam buku-buku Torey adalah metode bercerita miliknya. Face to face.

--Torey memiliki wajah yang menyenangkan dan piawai bercerita, sehingga di tangannya anak-anak berkebutuhan khusus dapat lebih membuka diri dan bercerita tentang ketakutan-ketakutan yang dideritanya. Anak-anak pun lebih mudah percaya dan terbuka. Faktor keikhlasan juga salah satu kunci sukses sehingga kelasnya bisa menjadi kelas inspiratif dan menghasilkan buku-buku yang mendunia.

Rabu, 13 September 2017

Agar Mereka Suka Membaca

Dengan membaca, anak-anak melihat dunia.

Dengan membaca, anak-anak bisa berada dimana saja di belahan bumi ini.

Dengan  membaca, anak-anak bisa menjadi apa saja.

Dengan buku, imajinasi anak-anak akan terbangun.

Buku adalah jendela dunia.

Buku adalah kendaraan anak-anak untuk melihat dunia yang lebih luas.

Terimakasih, cinta!

Terimakasih untuk terus menaburkan kebaikan dan cinta ke dalam hidupku.
Terimakasih telah menjadi cinta tiada berujung yang mengisi jiwa ini.
Terimakasih, cinta.
Tiada balasan apapun dariku kecuali untuk Engkau selalu mendapatkan kebaikan yang berlimpah dari Sang Maha Pemurah.

Rabu, 13 September 2017

Minggu, 10 September 2017

Tentang Malvin: anak bermata sendu

Sudah dua minggu terakhir Malvin, siswa baru kelas 1 At-tin SD Muhammadiyah, berangkat sekolah dengan berurai air mata. Kami yang menyambut di gerbang sekolah dengan berbagai ekspresi lucupun tak dihiraukannya. Ketika ditanya kenapa menangis, dia hanya menggeleng-gelengkan kepala tak mau menjawab. Tangisannya akan reda sama sekali setelah jam menunjukkan pukul 9, saat jam pertama usai.

Klimaksnya, pada minggu ketiga tangisan Malvin melengking lebih keras dari hari-hari sebelumnya dan otomatis membuat teman-teman sekelasnya terganggu. Kegiatan Belajar Mengajar pun terhenti seketika dan Malvin dikeluarkan dari kelas. Untuk pertama kalinya, aku menggandeng tangan mungilnya untuk menuju kantor bersamaku. Tangisnya makin menjadi, dengan sesenggukan yang lebih keras. "A aa ku... Huhuhuhu..."
"Ayo kita main sebentar di kantor?" Dia menatapku agak lama sebelum kemudian mengangguk.

Setibanya di kantor, aku mencari-cari benda apa yang bisa mengalihkan perhatiannya. Makanankah?
"Ada keripik pisang coklat, mau?" Dia hanya terdiam dan tak menanggapi. Oke, sabar.
"Hmm enaknya.. rugi kalo nanti kehabisan! Serius gak mau?" Pada gigitan keripik ketiga dia mulai tergiur mau dan makan masih dengan sesenggukan.
Aku menemukan tumpukan papan catur di rak paling atas.
"Yuk kita belajar main catur hari ini," aku membuka papan catur dan menjelaskan cara mainnya.
"Tau gak Malvin, kenapa kok pion jalannya cuma bisa satu langkah?"
Dia mulai tertarik. Menggeleng cepat.
"Karena pion adalah contoh bagi kita semua..." Aku terdiam sejenak, memikirkan kalimat apa selanjutnya,
"...bahwa dengan berjalan pelan pun kita juga akan sampai tujuan, walaupun membutuhkan waktu yang jauh lebih lama daripada yang berjalan cepat,"
"Malvin baru pertama kali main catur?"
"Iya," untuk pertama kalinya, dia bicara tanpa tangis sesenggukan.
"Besok ajak ayah main catur ya?"
"Iya ust. Kalo ini apa?" Mulai penasaran dengan banteng.
"Tadi Malvin kenapa nangis keras banget?"
"Ayahku tadi lupa gak pamit waktu mau berangkat kerja..." Matanya berkaca-kaca lagi.
"Besok, sebelum ayah berangkat kerja, Malvin ingetin ayahnya... Yah, ayah lupa belum pamit mau berangkat kerja! Gitu, ya?" Malvin mengangguk dengan pasti.
"Besok aku boleh main catur lagi, ust Ica?" tanyanya. Aku tersenyum.
"Boleh dong. Tapi waktu jam istirahat, ya!"

Sejak saat itu setiap aku berpapasan dengannya, Malvin selalu menyapaku dengan ceria, "Ust Icaaa!" Sambil dadadada...
Ajaibnya, dia udah gak mewek an lagi. Nah, gitu dong sayang. Kan tcakeep! 👻

Senin, 28 Agustus 2017

Mbah Mun

Mbah Mun, 72 tahun usianya bertepatan dengan hari kemerdekaan Indonesia. Namun lincahnya ma sya'a Allah. Tiada lelah memberi... Itulah Mbah Mun. Salam sun sayang dari cucu kesayangan 💗😇

Senin, 14 Agustus 2017

Kamis, 10 Agustus 2017

Waktu itu dan masa kini part I

Yogyakarta, 11 September 2015

Punya teman yang sealiran memang asyik-asyik ngangenin. Sealiran dalam suka Heboh (yang kadang kalo baru pertama kali ketemu setelah sekian lama bakal ada adegan film India) 😅, nyambung ngobrolin apapun, suka Pramuka, sama-sama suka ngeMC dan menjalani setengah kehidupan remaja bersama-sama yang pastinya tak akan tergantikan oleh apapun.

"Aku otw Jogja, cha." Ada WA (WhatsApp) masuk dari sobat karibku itu. Pukul 21.00.

"Malem2 gini? Naek apa? Sama siapa? Perlu aku jemput, nggak?"
Waktu itu sebenarnya aku sudah dapat bocoran info soal kabar baik itu. Tapi namanya sifat jahil yang gak gampang ilang, yah, gimana lagi? Kesempatan juga bisa ngegodain Tyas. 😂

"Pokoknya nanti ketemuan aja langsung. Sekarang ngekos di daerah mana? Pokoknya aku nginep di tempatmu yaaa!"

"Seriusan ini kamu malam2 gini naik apa? Ntar kamu ke Gejayan aja pas gang samping Indomaret Jalan Alamanda. Daerah UNY."
"Oke."

Benar saja. Kamu sampai sini tengah malam, sudah lewat jam 12. And guess what, sama siapa gerangan?

"Wah wah wah.. siapa, yas?" Tanyaku menyelidik pada sosok laki-laki tinggi yang menyusul di belakangnya.
"Kenalin Cha, ini Mas A. Kenalin, ini Icha," ujar Tyas memperkenalkan kami.
"Walah, Narso to?"
"Kok tau?"
"Ada deh.. hihihi. Oia karena udah tengah malam, adinda Tyas tak culik dulu malem ini..."

Pasti banyak tanda tanya bergelayut... Dari mana kenal Narso?
Narso adalah, pemuda tanggung yang tahun lalu masih berusaha move on lalu ikutan prosesi kencan buta yang diprakarsai oleh salah satu sohib kami yang hobinya jodoh-jodohin orang. Dan aku salah satu pesertanya. Wkwkwkwk.

"Hah, serius? Berarti duluan kamu yo caa kenalnya?"
"Seribu rius! Tapi tenang aja kok yas.. waktu itu Narso Gatol.."
"Opo iku Gatol?"
"Gagal total!" Hahahaha.
"Kok bisa gagal total???"
"Mau tau aja apa mau tau banget?"
"Bangetttt!"
"Sek ya..."

Bersambung ke part II 😂

Rabu, 26 Juli 2017

Menelusuri jejak otentik bernama Diary

Menulis diary. Tidak semua orang terbiasa menulisnya. Tapi, ketika orang terbiasa menulisnya, 10 hingga 20 tahun ke depan dia tidak akan menyesal telah menulis setiap momen hidup yang spesial. Justru bersyukur, mengingat segala nikmat dan cobaan yang telah dialami. Syukur-syukur jika diary bisa sekaligus untuk pembelajaran hidup 😂😂😂.

Thanks to Ummi, ibu terbaik di dunia, yang telah menuliskan momen masa kecilku ke dalam diary unik yang selalu kubawa kemanapun aku merantau, hingga menginspirasi teman-teman perempuanku untuk juga menuliskan pengalaman mereka sebagai calon ummi kelak.

Project kali ini, semoga beberapa kutipan diary bisa menjadi kenangan tak terlupakan sepanjang masa... Agar ibu-ibu tahu, setiap anak punya masa keemasan yang tak akan terganti oleh apapun. Jadi, jangan sampai Anda melewatkannya!

Setiap momen ketika aku bersamamu, selalu bersinar, Mi... ❤❤❤

Rabu, 19 Juli 2017

Detoksifikasi WA

Ketika grup WA merajalela hampir di setiap lini masyarakat: ajang reuni dari SD sampe bangku kuliah, pekerjaan, organisasi, keluarga besar (Bani, dari pihak ayah dan ibu), DLSBG... Kadang, yang diomongin juga gak penting-penting amat. 😶

Setiap waktu hp pasti sangat berisik jika tidak di mode silent. Budaya baca masyarakat yang kurang juga menyebabkan WA hanyalah WA. Sudah berkali-kali dibahas, masih juga ditanyakan...

Menyebalkan memang, tapi kalau mau galak-galak gimana gitu di WA yang orangnya macem-macem jenisnya, cuma bakal memicu perdebatan lainnya. Hahahaha.

Intinya, harus atur waktu untuk membatasi diri dari WA yang super berisik n menyebalkan itu.

Sebenernya, WA itu apa toh???
Itu loh, tempat orang melampiaskan rasa kesepiannya... Entahlah!

Jadi kepikiran gimana ya kalo WA sampe diblokir? Kenapa Kominfo cuma blokir telegram ya? 😂

Edisi Grup WA, yang gak tahu waktu bunyi terus.

Senin, 17 Juli 2017

Rabu, 12 Juli 2017

Bus View: Scenery Lover

Aku suka sekali posisi duduk di dekat jendela. Entah itu di angkot, di bus, kereta atau pesawat. Jika pesawat, berusaha selalu check-in lebih awal agar dapat kursi strategis. Pun jika di bus, aku akan cepet-cepetan dapetin kursi samping jendela. Jika memang tidak terlalu lelah, aku akan lamaa sekali memandangi jalanan sampai tiba di tujuan. Mengamati jalanan adalah waktu yang paling tepat untuk muhasabah...

10 tahun lebih perjalanan kulewati dengan berbagai macam alat transportasi, bermacam-macam angle pemandangan yang telah kulihat... (Yang bagiku tidak akan pernah membosankan sebanyak apapun mengamati jalanan).

Kini aku sampai pada fase ini; membayangkannya yang sedang duduk di kursi bus dengan pemandangan danau dan gunung di kejauhan. Tentang rencana-rencana. Tentang masa depan. Tentang asa. Tentang kita.

Apakah detik ini kau juga sedang memikirkanku?

Hati-hati di jalan...

Minggu, 09 Juli 2017

'Hot' Strawberry

Apa kabar dunia? Lama tak menulis. Setiap kali ingin menulis, aku selalu ragu-ragu. Apakah yang kutulis ini ada yang baca? Atau bahkan bermanfaat?
Entahlah, yang penting menulis.

Kata dokter pribadi BJ. Habibie, menulis itu bisa menjadi terapi, agar kita dapat melampiaskan angan-angan, cita dan cinta dalam dada ke dalam bentuk tulisan. Writing is like a way for healing scars. No matter how scary it's.

Bulan lalu, strawberry ku berbuah lima. Bukan main. Strawberry berbuah di tengah cuaca panas kotaku... Rasa-rasanya seperti tinggal di Bandung yang agak-agak sumuk gimanaa gitu. Mangga yang biasanya lebaran bisa dipanen juga mulai kelihatan satu-satu, walaupun sedikit terlambat.

Seperti udara malam yang sejuk ini, yang menembus hati.

Maafkan tulisan yang entah arahnya kemana ini...

9 Juli 2017. Selamat menempuh hidup baru sebagai seorang istri, Lin. Makasih udah buat temen-temen kumpul lagi. Hari ini asyik banget yang gak terlupakan...

Sabtu, 13 Mei 2017

Begin Again

It's good listening the old song you used to listen. And 'Begin Again' was one of my favorite <3 span="">
Tay has a great sense to mix a story into a song. 
But on Wednesday in a cafe you watched it begin again...
 
Took a deep breath in the mirror
He didn't like it when I wore high heels
But I do
Turn the lock and put my headphones on
He always said he didn't get this song
But I do, I do
Walked in expecting you'd be late
But you got here early and you stand and wave
I walk to you
You pull my chair out and help me in
And you don't know how nice that is
But I do
And you throw your head back laughing like a little kid
I think it's strange that you think I'm funny 'cause he never did
I've been spending the last eight months
Thinking all love ever does is break and burn and end
But on a Wednesday in a cafe I watched it begin again
You said you never met one girl
Who had as many James Taylor records as you
But I do
We tell stories and you don't know why
I'm coming off a little shy
But I do
But you throw your head back laughing like a little kid
I think it's strange that you think I'm funny 'cause he never did
I've been spending the last eight months
Thinking all love ever does is break and burn and end
But on a Wednesday in a cafe I watched it begin again
And we walked down the block to my car and I almost brought him up
But you start to talk about the movies that your family watches
Every single Christmas and I want to talk about that
And for the first time what's past is past
'Cause you throw your head back laughing like a little kid
I think it's strange that you think I'm funny 'cause he never did
I've been spending the last eight months
Thinking all love ever does is break and burn and end
But on a Wednesday in a cafe I watched it begin again
But on a Wednesday in a cafe I watched it begin again
Songwriters: Taylor Swift
Begin Again lyrics © Sony/ATV Music Publishing LLC

Senin, 01 Mei 2017

Ruang Baca Minimalis untuk Menarik Minat Baca Anak-anak

Rumah impian tidak selalu harus mewah. Terkadang sesuatu yang sederhana namun menarik di dalam rumah dapat membuat rumah impian Anda lebih nyaman untuk dihuni. Kali ini saya akan bercerita tentang renovasi ruang baca rumah kami.

Mempunyai perpustakaan sudah menjadi cita-cita Ayah saya sedari dulu. Untuk mewujudkan keinginan tersebut kami mulai mengoleksi banyak buku yang terdiri dari buku anak-anak, agama, pendidikan, novel, psikologi dan lain-lain. Hingga tak terasa, buffet buku sudah tak muat lagi.

Kami pun mulai merenovasi ruang tengah, ruang yang paling luas di rumah untuk menjadi ruang baca yang menarik. Pembatas triplek biasa pun kami ubah menjadi rak serbaguna untuk menampung buku-buku koleksi kami yang sudah tak muat lagi dalam buffet.

Untuk warna, kami pilih warna oranye cerah agar anak-anak tertarik. Setahun terakhir mayoritas anak-anak usia sekolah dasar sering mengunjungi perpustakaan sederhana kami. Ruang tengah dengan batas triplek ini pun telah disulap menjadi perpustakaan kecil yang sederhana dan menarik. Tahun ini saya berniat menambah rak buku panjang yang juga berfungsi sebagai meja di ruang tengah. 😇

Inilah salah satu cara membuat tempat tinggal menjadi lebih nyaman menurutku. Bagaimana definisi tempat tinggal yang nyaman menurutmu?

#helpfulplace @ACEIndonesia

Kamis, 13 April 2017

Fresh food

When it's come to a fresh tasty food.. seafood always be the best solution; after fruits of course.

Kamis, 06 April 2017

Travel Itinerary Plan

When you travel to somewhere, you should make a good itinerary so you can travel comfortably.
But when you have only a few budget... Oh yes, you must do a research before deciding to book a flight, accommodation, where will you stay, by what you need a transportation (I prefer public transportation so I can explore urban life there).
And when it's on a peak season... Azbshenehjsbckckck you must try harder.
*You will somehow find a way to a better offer, and promo of course

Urban traveling will be held next may😂
But I haven't finish the itinerary yet. So confused

Selasa, 07 Februari 2017

Kid's fun: Belajar sambil bermain

Hai adik-adik semua.. jumpa lagi dengan rubrik serba-serbi. Kali ini kita akan sedikit mengupas kegiatan pembelajaran kid's fun di akhir bulan Januari kemarin. Tentunya adik-adik masih ingat semua kan?

Nah, Adik-adik, ada hal menarik yang ditangkap kamera sewaktu pelaksanaan kid's fun kemarin. Ini dia salah satunya.

Adik terkecil kita yaitu dik Rafa Firman kelas 1 Al-Kautsar sedang mengawal adik TK yang baru datang! Wah ini salah satu pemandangan indah yang bisa dilihat dari kid's fun. Betapa tanpa disuruh, Dik Rafa dengan gembira menyambut tamu kid's fun yang notabene adik-adik TK, dengan telaten menuntun langkah kecil adik-adik dari beberapa TK dan Taman Bermain Kanak-kanak sekitar sekolah.

Tentu bukan hanya dik Rafa saja yang berjasa selama Kid's fun, ada bapak dan ibu guru selaku panitia acara yang tiada lelahnya membimbing adik-adik dan seluruh siswa SD Muhammadiyah Purin yang selalu bersinar prestasinya, baik dari sikap dan pembelajaran sehari-hari.

Ternyata, sambil bermain dalam kid's fun, adik-adik juga belajar banyak hal: cara menghadapi adik-adik yang lebih muda, cara menyambut tamu dan menjadi 'tuan rumah yang baik, dan tentunya outbond beberapa permainan menarik. Oia hampir ketinggalan... Cara menyajikan es ijo untuk para tamu. (Siapa tahu nanti salah satu dari kalian ada yang bakal jadi juragan es ijo paling laris sedunia.. hehehe)

Oiaaa.. kita juga baru saja kedatangan tamu dari SMP Muhammadiyah Minggir 2 Sleman, Yogyakarta tanggal 27-28 Januari kemarin. Selengkapnya akan kita bahas di rubrik serba-serbi selanjutnya ya.
Tetep semangat dan bahagia ya adik-adik semua!
Seni bisa, ngaji luar biasa! Prestasi nggak ada hentinya!

Kamis, 19 Januari 2017

Abah

Abah, orang paling tenang yang pernah kukenal. Terimakasih untuk segala hal yang engkau berikan untukku.
I need to write a long post to describe your role in my life, bah. Then now I Will just upload a picture of us.
When I'm with you, my life shines.