Jumat, 22 September 2017

Membiasakan sholat jenazah dan sholat ghoib

Jam menunjukkan pukul tujuh. Siswa-siswi SD Muhammadiyah Purin sudah terbiasa berbaris antri mengambil air wudhu di depan kelas untuk kemudian sholat dhuha.
Dari grup WhatsApp ada kabar duka dari Siswa kelas 2 bahwa kakeknya meninggal di kota Pemalang.

"Ust, busnya kok nggak datang-datang??" Seloroh seorang siswa kelas 3 yang bergerombol di depan kelas 1 bersama teman-temannya.
"Lho, tadi pengumumannya sholat Ghoib, sayang.." jawab Pak Nurudin sembari tersenyum.

"Oooohhhh.... sholat ghoib," seru mereka. Anak-anak itu bergegas naik lagi ke kelasnya di lantai 2.
Ya. Karena pembiasaan sholat jenazah sejak dini untuk mensolati jenazah, anak-anak menjadi terbiasa dan tidak takut. Kali ini mereka pun paham jika sholat ghoib berarti sholat untuk jenazah yang berjarak jauh. Benar-benar anak cerdas!

Semoga pembiasaan-pembiasaan baik sejak kecil menjadi bekal akhlak anak-anak ketika dewasa kelak. Mereka tanggap jika ada anggota keluarga ataupun tetangga yang sesama muslim meninggal, untuk mensolati setelah jenazah disucikan. Bapak Ibu yang dirahmati Allah, mereka adalah calon Generasi Sholih harapan Nusa dan Bangsa, in sya'a Allah.

0 komentar:

Posting Komentar