Selasa, 10 Juli 2018

Diorama Sepasang Al-Banna

Rani memandangi parasnya di cermin meja rias sambil menyisir rambutnya dengan pelan. Wajahku amat sederhana... Untuk seorang suami seperti Rayyan Fikri...
Tak sengaja pandangan matanya bertemu mata Ryan, suaminya di dalam cermin.
Deg! Hatinya seketika berdesir. Malu.
"Kau sedang memikirkan apa, sayang?" Tanya Ryan.
*Cuplikan novel

Kau tahu, sayang? Aku sangat bersyukur tidak melewatkan membaca satu novel ini: Diorama Sepasang Al-Banna nya Ari Nur. Salah satu novel yang sarat informasi tentang kehidupan berumah tangga, bagi yang ingin memelihara rumah tangganya sakinah mawadah warahmah. Walopun sebenarnya aku membacanya terlalu dini (saat masih kelas 2 SMP), yang menyebabkan virus ingin nikah muda wkwkwk.

Novel yang baik menurutku, karena menggambarkan bahwa tak ada yang namanya pernikahan yang sempurna. Tetapi semua anggota keluargalah yang berperan menyempurnakan pernikahan itu..

Tentang perkenalan singkat Rani dan Ryan, yang berujung pada taaruf dan menikah which is sama dengan yang kita alami..

Masih terekam dengan jelas, bulan puasa tahun lalu, saat ibumu meneleponku dengan tiba-tiba setelah malam perkenalan...
"Nok, mom serius lho pengen Ica jadi mantu mom," simple and to the point. Sebenarnya karena ini jugalah aku memantapkan hati untuk mulai "mengenalmu".

Ta'aruf, perkenalan secara kekeluargaan yang prosesnya hanya 3 bulan. Terhitung singkat, bukan?

Terimakasih, untuk menjadi teman diskusi yang mengasyikkan sehingga kita tak perlu rempong mengalami miskomunikasi seperti yang dialami Rani dan Ryan dalam novel. 😄

Maafkan aku jika masih berbenah diri sampai 9 bulan ini... Ya, kamu benar, apapun yang kita hadapi asalkan berdua denganmu terasa lebih menyenangkan..

#monthyversarry