Jumat, 16 Desember 2016

Sensasi di atas langit

Sejak kecil, aku selalu bertanya-tanya bagaimana rasanya naik pesawat terbang? Pasti punya sensasi tersendiri dibandingkan alat transportasi yang lain.
Terbang di antara awan-awan, membelah langit. Di antara bintang-bintang (saat malam). Atau bahkan terguncang-guncang di dalam gumpalan awan?

Ketika sensasi terbang naik pesawat kurasakan.. Oh, beginikah rasanya?

Kita seolah-olah berada di dunia lain. Saat take off tiba, ketika kita harus duduk manis bersabuk pengaman di kursi masing-masing adalah momen mendebarkan, pesawat berguncang... Siap terbang ke angkasa. Saat itulah tiba-tiba di lubuk hati terbersit. Bagaimana jika pesawat ini jatuh? Apakah aku akan baik-baik saja?

Ya, kita menjadi kerdil di hadapan Yang Maha Kuasa saat-saat seperti itu. Apalagi ketinggian membuat telinga kita berdenging, itulah sebabnya ada penutup telinga untuk mengantisipasinya. Saat itu, ketika telinga benar-benar terfokus pada diri kita sendiri... Adalah saat paling mesra antara kita dan diri kita sendiri.

Kita bahkan bisa mendengar dengan jelas suara hati yang jarang kita ungkapkan untuk diri kita sendiri.
Jika ini adalah penerbangan terakhirku... Apakah aku akan menyesali hal-hal yang sudah, atau belum kulakukan?

Kamis, 15 Desember 2016

Laila Canggung?

Laila
Gadis canggung yang belum mengerti apa yang terbaik untuk dirinya sendiri.

Dia nampak percaya diri di depan banyak orang. Di satu sisi dia sangat kritis. Di sisi lain Laila anggun.

Laila oh Laila.

Ku tahu di lubuk hati yang paling dalam, kamu menyimpan banyak keraguan akan dirimu sendiri.

Laila yang tiap malamnya ketakutan akan apa yang hendak dilakukannya esok hari. Apakah aku melakukan kesalahan yang lain?

Laila canggung.

*Yaa. Laila adalah sebagian paradoks kaum perempuan

Rabu, 14 Desember 2016

Writing Vibe

It's begin in my Office when I said to my principle three days ago that writing is just like any other skill; when we put enough time and passion to explore on it, it works. He just not sit in hearing that, I thought. 
Since then He began to write everything that worthy enough to share, especially about our works. He even shared it twice today.

I don't know how I successfully motivate him to move up in writing, because me, my self got less enough motivation for writing. Everyday pass like; I'm too tired to write. *so sad

And tonight in one of my organization whatsapp group chat, a friend share her writing skill too. Wow.

What's up? Why on the earth is like everybody that I know is begin writing...?
Is it a call for me to be more diligent too (in writing?) *I hope so*
Here is one of what my Principle share today. He wrote it after one of Parent showed in group chat how grateful he is because of their daughter's spirit in Tahfiz Qur'an.

Hope it interesting enough to share.
English version

* The second prize *
By: Nurudin
Principal HR Purin
Hafied degree grade 1 At Tien just beginning.
Raut anxiety mingled with cheerfulness on tiny faces.
Looks parents try to calm restless at the same time hide the excitement.
An Naba, paragraph longest of the 30 chapters of the Qur'an is read along as the opening of the event,
memorizing the target class 1 Ad Dhuha until An Nas plus An Naba

3 stages that must be exceeded by each student:
1. Letter mandatory
2. Letter lottery
3. Connect paragraph
Seating leading edge of the stage to the parents and used to photograph and encourage their children.
The applause grew louder when the forward was a unique child again funny,
Time to "Kenya" name such as countries in Africa.
What is the relationship Kenya in its name with Africa, not to ask.
But one week ago there was an atmosphere of emotion, when the school superintendent told me that his mother received a report of Kenya, a Principal at a vocational school that her child often wake up at night, praying and sleeping with wearing mukena.
"I am satisfied with this Primary School, Hope gave birth to many other Kenyans," closing sentence of our supervisors.
Thank you, Kenya. The greatest gift for us.
Done kenya appear closer and whispered, "Sir, I've been able Abasa." Immediately to the office I took 5 pieces of parcel prepared for donors of development of the school.
"Who could Abasa? Please forward? I asked as I held up my parcel.
Then marched two children, kenya one, reciting the verse with a steady 46, I gave a parcel for her.
"If At Tanwir who memorized?
I memorized, she said firmly,
With the right hand holding a gift and left hand to hold micropon, quiet no words left behind,
If Al infitor?
I memorized!
Kenya proudly recite. all stared.
If An Naziat?
Yes, sir!
The rest of this eye profusely in front of the parents can not be held back happy tears and emotion.
Thanks for the gift to Kenya 2,
Hopefully this is the beginning of SD M Purin targets at least 12 juz for teachers and students.

Indonesian version
*Hadiah ke 2*
Oleh : Nurudin
Principal SDM Purin
Gelar hafied kelas 1 At Tien baru mulai. 
Raut cemas berbaur dengan kecerian pada wajah- wajah mungil.
Tampak orang tua mencoba tenang menyembunyikan kegelisaan sekaligus kegembiraan.
An Naba, ayat terpanjang dari juz 30 di baca bersama sebagai pembuka,
Kelas 1 target Ad Dhuha sampai An Nas di tambah An Naba 

3 tahap yang harus dilampaui setiap siswa:
1. Surat wajib 
2. Surat undian
3. Sambung ayat
Tempat duduk terdepan dari panggung untuk orang tua dari anak yang tampil digunakan untuk memotret dan memberi semangat
Tepuk tangan bertambah keras bila yang maju adalah anak yang unik lagi lucu,
Saatnya "Kenya" namanya  seperti negara di Afrika. 
Apa hubunganya, belum kutanyakan pada orang tuanya?
Namun 1 minggu lalu bikin haru, pengawas sekolah bercerita bahwa beliu dilapori ibu Kenya, seorang KS di sebuah SMK, bahwa anaknya sering bangun malam, sholat dan tetidur dgn mengenakan mukena.
"Saya puas dgn SD ini, Semoga melahirkan banyak Kenya yang lain," kalimat penutup dari pengawas kami.
Terima kasih Kenya ini hadiah terindah buat kami.
Selesai tampil kenya mendekat dan  berbisik, "Pak, aku sudah bisa Abasa." Segera ke kantor kuambil  5 buah bingkisan yang kusiapkan untuk  para donatur pembangunan sekolah.  
"Siapa yg bisa Abasa?  Silahkan maju ? Tanyaku sambil ku acungkan bingkisan.
Maka majulah 2 anak, kenya salah satunya, melafalkan  dgn mantap  46 ayat, kuserahkah bingkisan 
"Kalo At Tawir siapa yang hapal?
Saya hapal, jawabnya tegas,
Dengan tangan kanan memegang hadiah dan tangan kiri pegang micropon, tenang tak satu lafalpun tertinggal, 
Kalo Al infitor?
Saya hapal!
Langsung dengan penuh kebanggaan melafalkan semua terpaku menatap.
Kalo An Naziat ?
Bisa pak!
Selebihnya mata ini mengucur deras, didepan orang tua tak dapat kumenahan tangis bahagia dan haru.
Terima kasih Kenya  atas hadiah ke 2, 
Semoga ini awal SD M Purin mentargetkan setidaknya 12 juz untuk guru dan muridnya.


how was this kind of story? It's more like a pro-writer than just a beginner, isn't it? two thumbs up, sir!

Senin, 05 Desember 2016

Realita vs Ekspektasi

Dont expect too much because too much can hurt you soo much!  -Anonymous
so true!
 Anyone knows that feeling too?

One Heart-Wake up lyrics

Learning with the feel of nature
The wind would never stop singing
The global warming changes the world
Learn with love and speak with your heart

Play the games in adventure land
Technology, arts and culture
Planting the trees living harmony
Learn with love and speak with your heart

Wake up all you scout, take some action
Wake up hand in hand, and trust you can
Believe in a new world and never give up
One heart, one promise

Making new friend all over the world
Peace and happiness and better life
Smart and bright for the future
Learn with love and speak with your heart

suddenly, I miss the old days... cheerful face and how tanned I was :')