Sabtu, 01 Desember 2018

Inisiasi Menyusui Dini

Sebenernya aku udah banyak baca tentang IMD, aslinya IMD dilakukan langsung begitu tali pusar dipotong. Tapi berhubung baby K harus langsung diobservasi karena belum nangis begitu keluar, demi kebaikan bersama, kita menyerahkan baby K kepada tenaga kesehatan yang lebih ahli untuk merawatnya dulu.

Beberapa saat setelah diobservasi dan dibersihkan, baby K dibawa oleh kedua neneknya ke pangkuanku dengan suara tangis yang melengking. Maa syaa ALLAH, begitu besar kuasamu.. Rasanya mau nangis aja kalo inget momen magis itu.

Baby K udah dipakaikan baju baru berwarna ungu pilihanku, dan mulai diletakkan di atas dadaku. Seperti sudah fitrahnya, dia mengemut jari jempolnya dan meraba-raba mencari sumber makanan yang mirip dengan jempolnya (pinter banget kamu nakk) dan ketemulah si putingku yang kanan.. mulai merangkak pelan menuju puting sebelah kanan yang sayangnya mblingsep (rata/datar). setelah mencoba dengan desperate, karena puting datar, pecahlah tangis baby K yang melengking itu.. maaf ya nak, puting umi yang kanan datar hiks..
akhirnya karena gak tega, aku mulai ganti posisi duduk dan menyusuinya dengan puting yang kiri. entahlah, sepertinya IMD ku gagal.. hahaha

Tapi setelah banyak menggali ilmu per-ASI an.. aku mengetahui bahwa dengan terus menyusukan bayi, pada akhirnya puting datar itu akan menonjol oleh hisapan bayi and it's true.. sepertinya beberapa hari dari rumah sakit, aku mulai bisa leluasa menyusui dengan kedua payudaraku.. Alhamdulillah 😍

btw ASI ku baru keluar agak deras di malam ketiga setelah melahirkan dengan normal, jadi jangan khawatir ya buibu kalo ASInya awal-awal pasca melahirkan masih seret.. tetep susuin terus bayinya dan kelola stress dengan baik, agar tetap menyusui dengan bahagia.

Perjalanan menyusuiku masih panjang, dan masih perlu banyak ilmu yang harus dipelajari. Mari semangat mengASIhi buibu! semoga kita lulus menyusui bayi-bayi kita sampek 2 tahun sesuai perintah Al-qur'an ya! AAMIIN

Sabtu, 24 November 2018

Menggenggam tangan kecilmu untuk pertama kalinya, cerita persalinanku part 3

Sudah 4 jam pasca masuk RS, gimana kalo dokter dan bidannya gak sabar dan mutusin SC? aku kudu gimana ini..😫 mana udah gak boleh gerak sama sekali gini. harus bedrest total.

Ya Allah.. dengan segala kerendahan hati, hanya Engkau yang bisa memudahkan proses ini... bantu hamba untuk mengeluarkan anakku dengan selamat...

Pukul 22.00, pasca periksa VT ke sekian kalinya
Umi dan bumer masuk ruang bersalin. Suasana agak suram karena ibu bersalin di ranjang sampingku mengalami kejang dan muntah pasca persalinan jam 19.00 tadi. Para bidan dan perawat sibuk memantau detak jantungnya. Keringatku bercucuran.
tutt tuttt.. denyut jantung ibu-ibu di samping masih harus dipantau dan sangat memecah konsentrasiku. Ya Allah.. rasanya mau mati aja.. Mana masih bukaan 2 😭😭

'masih kuat kan, ca?' tanya umiku.
'Aku yakin Ica kuat,' ibu mertua sangat mendukungku untuk bersalin secara normal.
Aku hanya mengangguk kecil. kontraksi lain datang, semakin lama semakin kuat.  Tarik nafas dalam-dalam, lalu dikeluarkan dengan membaca istighfar. Aku kesakitan, rasanya sudah tidak kuat lagi menahan kontraksi ini. syorrr... air ketubanku keluar lagi disertai darah.

'Yang... lihat mataku. Aku yakin kamu kuat, kamu bisa melalui ini,' suamiku terus menguatkanku. Aku hanya mengangguk lemah dan melihat ke arah berlawanan.
'Sayang, lihat mataku,' suamiku menggenggam erat tanganku. Aku melihat langsung ke mata suamiku, sorot matanya begitu tajam. Ya. Bismillah aku kuat, sebentar lagi aku akan memeluk anakku.

'Makan kurma lagi yuk?' tawarnya.

Pukul 23.00, Dokter Obsgyn akhirnya datang
'Pak, ada 2 pasien.. yang ini mengalami preeklamsia pasca partus normal, yang sebelah KPD bukaan 1 dari maghrib dan sekarang masih bukaan 2' jelas bu bidan yang menanganiku ke obsgyn yang baru saja datang.
Setelah memeriksa ibu di sebelah, akhirnya giliranku diperiksa. Ternyata dr. Joyo, teman kerja tanteku di RS lain.
'Masih kuat kan mbak? ayo di USG dulu' Aku hanya membalasnya dengan tersenyum lemah.
'Detak jantung janin masih normal, ketuban juga masih bagus.. ayo sekarang di VT ya mbak,'

setelah USG dan VT
'Mbak bidan, bukaan 2 opo? iki wes meh babaran (ini dah mau lahiran)! udah bukaan 8!' jelas dokter Joyo.

ALHAMDULILLAH... ALLAHU AKBAR! MAHA BESAR ALLAH
Ada secercah senyum dari dokter Joyo.
'Kuat ya mbak,' Aku tersenyum lega. Suamiku juga gak kalah lebar senyumnya.
'Yang, aku keluar sebentar ya. mau ngabarin umi sama mom soal ini'

Sementara itu, di luar ruang persalinan...
'Gimana mas Ad? Ada perkembangan apa?' tanya umiku begitu melihat suamiku datang.
'Alhamdulillah udah bukaan 8 mi, sebentar lagi lahir'
Entah karena VT bidan yang salah, atau dari.kekuatan doa yang bisa mengubah bukaan 2 menjadi bukaan 8 dalam sekejap.
'Mbak besan, aku tak qiyamul lail dulu ya. mudah-mudahan prosesnya lancar,' bumer pamit ke umi mau sholat malam di mushola.

Jam 23 lebih sekian, sebelum waktunya mengejan

Yang... aku menggigil.. kakiku gemeteran..
seluruh gamis dan kerudungku sudah basah kuyup penuh air ketuban dan darah.
Bu bidan masuk lagi.
'bu.. badan saya menggigil' kakiku tidak berhenti gemetaran.
'Iya wajar mbak, baju basah kuyup semua, mau ganti sekarang juga repot soalnya udah mau waktunya. saya kasih obat dulu ya.' beliau memasukkan sesuatu berbentuk bulat ke an**ku.
'Ini obat ambeinnya, Alhamdulillah darah yang keluar bukan dari vagina tetapi dari anus..'
Setelah obat bulat yang agak besar itu masuk, rasa sakitku berangsur berkurang. tapi setengah jam kemudian.. aku merasa ada dorongan kuat dari dalam.. sepertinya ini waktunya mengejan!
uuuhhh.. huuu... uuuhh..
'kenapa yang? udah mau ngeden? bu bidan!'

beberapa bidan bergegas masuk sambil memasang masker.
'Iya bener mbak ayo terusin ngedennya.. satu nafas panjang ya..'
aku sudah otomatis ngeden tanpa disuruh wkwkwk..
sekali nafas dan plonggg... berhasil alhamdulillah.. lahir pada pukul 23.55 WIB, 5 menit sebelum tanggal 13.
aku tidak sempat mendengar suara tangisan, bayiku langsung dibawa keluar untuk di observasi begitu tali pusar nya dipotong.

Sedikit lagi, tinggal menunggu plasentanya keluar...
aku melihat sorot mata bangga dari suamiku.
'terima kasih ya sayang.. terima kasih udah kuat'
Aku mengangguk bahagia. Selamat ya sayang, kamu udah jadi seorang ayah sekarang...
30 menit pasca melahirkan, bayiku beserta dua neneknya masuk menemuiku.
'selamat ya udah jadi seorang ibu..' umiku menggenggam tanganku. aku tersenyum.
'Selamat ya nok, kamu kuat banget! mom udah khawatir banget lihat darah keluar terus..'
dan bayi itu... matanya jelas didapat dari abinya, belok sangat 😁😍 hidungnya jg tinggi alias mancung.. yang juga dari abinya. terus aku apanya ya ini? hahaha
tangisannya membahana! pasti ini yang uminya bangett..
'Yang, kakak kelilit 3 lilitan tali pusar di leher. tadi waktu keluar agak biru..'
aku syok mendengarnya, di usg ga keliatan😭😭😭 Ya Allah rasanya pengen.sujud syukur sekarang 😭😭😭

Alhamdulillah.. bayi ini juga telah berjuang seperti ibunya, untuk keluar bertemu kami semua...
Alhamdulillah.. rasa syukurku sungguh tak terhingga YA ALLAH.. untuk pertama kalinya, aku menggenggam tangan kecilnya, untuk pertamakalinya.. aku memeluknya... Rabbii hablii minass Shaalihiin....

Kamis, 22 November 2018

Cerita Persalinanku: bukaan momen

Part 2

Alhamdulillah, mucus plug (lendir darah tanda mau melahirkan) keluar di saat yang paling tepat. Gimana enggak, suami udah di rumah dari kemarin, dan 12 Agustus di momen jalan sehat kampung ini, bertepatan dengan hari minggu. Jadi serumah pada libur kerja semua! Inilah bentuk kerja sama perdana antara aku dan sinok baby. toss dulu ya kita gendukku sayang👏👏👏👏

Setelah heboh membangunkan orang serumah habis kecapekan urus doorprize jalan sehat, aku wa bidanku dengan kirim attachment foto lendir darah. sama bu bidan langsung disuruh VT ke tempat prakteknya di desa sebelah. Pukul 11 siang, kita sampe di rumah bidan.

Begitu jari bidanku, bu Tina namanya, menyentuh miss v ku, aku udah merintih aduh-aduh...

'Belum bukaan mbak Ica, tapi sudah dekok (bahasa jawa, artinya cekung) mungkin lahirnya masih malam ini atau besok, karena ini anak pertama.

Sepulangnya dari VT di bidan, kita masih sempet mbakso dulu di pasar kendal. walopun lahiran harus tetep makan coyy, biar kuat ngedennya (Prinsip Umiku).

Masuk waktu dhuhur, aku mulai mengalami mules kontraksi yang timbul tenggelam, kadang sakit terus dibuat aktivitas lain hilang... karena masih kuat, aku membuat gerakan squad agar kepala bayi semakin turun.

Bumer telepon lagi nanyain keadaanku. beliau berpesan jangan tiduran, dibuat jalan aja. okelah manut bumer, aku.ditemenin mas bojo keliling kompleks lagi (iya lagi soalnya td pagi kan udah jalan sehat jauh banget dah keliling desa) buat memicu kontraksi agar semakin intens.

Pukul 14.00, sepertinya ini kontraksi
Keliling kompleks siang bolong, dan inilah ikhtiarku dan bojo... semoga anakku nanti baca gimana usaha emaknya ngeluarin dia... Jalanku semakin ngos ngosan, suami sampe install contraction timer, tapi kontraksinya masih timbul tenggelam nggak kayak pakem atau teori yang udah banyak dianut bidan/obsgyn.

Sesampainya di rumah, aku masih kuat squad selama seperempat jam (jiahhh lincah banget kan, akuuh wkwk) tapi karena kecapean, akhirnya aku cuma duduk berhadapan sama suami. Akupun berinisiatif baca surat Maryam, buat motovasi dan semangat untuk proses yang tak terlupakan seumur hidup ini.

Sampai ke ayat ketika maryam harus menahan sakit kontraksi sendirian, sampe beliau bilang alangkah lebih baik aku mati sebelum ini, aku udah nggak kuat membendung air mata dan nggak bisa nerusin bacaanku. Kasihan banget ini Maryam, wanita pilihan Allah, tapi harus merasakan hamil tanpa disentuh laki-laki,.udah gitu harus lahiran sendirian. hiks.. syedih hayati bacanyaa... tiba-tiba aku nyeletuk gini ke mas bojo,

'Yang, kasihan banget itu Maryam.. lahiran gak ada yang nemenin..' *nangis bombay, ekspresi mas bojo tidak bisa digambarkan*
'ntar kalo tiba-tiba aku mau nyerah aja, kamu harus bisa nguatin aku ya!'
lalu teletubbies berpelukan...

Pukul 15.00
'Mi, ntar ke puskesmasnya abis maghrib aja sekalian ya, pas bukaannya udah banyak (aamiin dalam hati)'
'sak karepmu, yang tau kontraksinya kamu sendiri, umi tak masak dulu ya biar serumah kuat jagainnya.'

Sore itu aku minta suami beliin pepaya soalnya hari ini belom ee juga. biar g eek depan bidan😂😂 lalu aku.beranjak mandi.. pukul 5 tet serumah udah disuruh makan aama umi. tinggal mas bojo aja yang belum sempet mandi.karena kuminta beli pepaya. Aku merasakan sensasi aneh lagi dibawah sana, baru saja kuselesaikan sendok terakhirku... pyok!!! Hahhh ketubanku pecah.. akhirnya serumah panik pemirsahhh😂😂😱😱

komando diambil alih umi, kira-kira gini komandonya, 'Aabah siapin mobil, mas Ad gausah mandi, siapin tas lahirannya ica aja sama perlak buat duduk ica di mobil.'

Ternyata arah jakarta macet total, padahal ke rumah bidan harus nyebrang lewat situ.
Sama bu bidan kita disarankan ke RSI langsung karena ketuban sudah pecah.. akhirnya mobil balik arah, ambil jalan tembus belakang patebon. 3 menit kemudian bidan telpon lagi, 'mbak, kalo ke RSI kan.arah jakarta juga, jadi macet!' (kita serumah dah g bisa mikir sampe situ)
'gimana kalo yang deket aja, RSUD?' usul bidan Tina
'gimana ca?' umi bertanya
oke! mulesku makin intens.. saat adzan maghrib berkumandang.. aku tiba di UGD RSUD Soewondo Kendal. dan begitu VT... rupanya baru bukaan 1. langsung diinfus antibiotik karena kasus KPD (Ketuban Pecah Dini)

Suami dan abah berjamaah di mushola RS.
Mi, haus banget..Aku.lupa belum minum sejak makan tadi.

Pukul 19.00
Aku dipindahkan ke ruang persalinan, tepat saat ada orang yang mau ngeden! ngilu2 gimanaaa gitu ngeliatnya akikah😭😭😭  itu pas banget waktu crowning, kepala bayi mau keluar. saat itu isya berkumandang, dan aku di VT lagi. Alhamdulillah bukaan 2. Kontraksi semakin intens, aku sampe g sempet buka HP..

karena gak sanggup sendirian di.samping orang teriak mau lahiran, aku pamit ke bidan mau ke toilet... uuuh ada untungnya deh makan pepaya, plong bgt BAB nya. Karena nggak ada yang ngawasin aku, akupun keluar menuju keluargaku di kursi tunggu. Setiap kaki melangkah, aku ngerasain banget ketuban rembes keluar... mulesnya makin menjadi-jadi. duduk disamping suami, aku minta dibacakan surat maryam lagi... baru sampe ayat yang Maryam gak kuat itu, suami malah mewek (uluh2 ini kok malah.suami yang mewek coba)... aku udah mulai ga kuat duduk... satu2nya posisi eenak adalah berdiri, tapi setiap berdiri, ketubanku rembes...
Kontraksi kurasakan makin intens, pakmer dan bumerku datang bawain cemilan kurma.. ayo nok ambil nafas dalam.. keluarkan sambil istighfar... lega banget ada support dari bumer gini..

mules semakin menjadi-jadi... seluruh perbuatan burukku kepada umi tergelar seperti film hitam putih di depanku.. akupun duduk di samping umiku sambil memegang tangannya.
Maafkan semua kesalahan ica selama ini ya mi, maafkan aku jika belum bisa jadi anak yang berbakti...

Pukul 21.00, ditegur bidan
Karena ketahuan keluar dari ruang persalinan, akupun digiring masuk lagi. terlebih karena sekarang setiap ada ketuban rembes, disertai dengan darah keluarnya.
Gamis dan kerudungku sudah basah kuyup akan air ketuban dan darah..

Jam 22.00 aku di VT lagi, dan katanya masih bukaan 2! potek hati akikaa😰😭 ini mulesnya tambah gila-gilaan coyy mana ada masih bukaan 2 aja?

Sudah 4 jam pasca masuk RS, gimana kalo dokter dan bidannya gak sabar dan mutusin SC? aku kudu gimana lagi, wong udah gak boleh gerak sama sekali gini? harus total bedrest.

Ya Allah.. dengan segala kerendahan hati, engkau yang bisa memudahkan proses ini... bantu aku untuk mengeluarkan anakku dengan selamat...

lanjut di Part III
Makasih yaaa udah baca😊😊 semoga bermanfaat

Rabu, 21 November 2018

Cerita Persalinanku di momen agustusan

Part I

Pagi itu aku bangun dengan mata sembab, 16 juli 2018 suamiku harus pergi ke jakarta selama 4 minggu dengan meninggalkanku yang sedang hamil 9 bulan (36 minggu, HPL 8-8-18). Dengan perasaan tidak karuan, 'Gimana kalo maju banget dari HPL (Hari Perkiraan Lahir), gimana kalo ntar malem lahirannya coba?'
Kemarin untuk memastikan kesehatan kakak, kita nengokin via USG dr. Rita, dan semua dalam kondisi prima kecuali kata dokternya ukuran janin yang hanya 2,3 kg terlalu kecil untuk usia kehamilan 36 minggu.

Mbak nggak doyan makan ya? Janinnya terlalu kecil. makan yang banyak biar berat janin nambah!

Perasaan sampe detik ini, selama hamil aku blang bleng semua makanan masuk, apalagi aku nggak ngalamin yang namanya mual muntah. aku hampir selalu makan apapun makan yang ada di hadapanku.. kok bisa ya masih kecil aja😢

udah baper mau ditinggal suami, tambah baper pula dibilangin janin kecil. Lalu curhatlah aku ke bumer.. dan apa kata bumerku tercantik tercinta?

Gak usah khawatir nok, dokter kadang suka sok tau. Gapapa kecil di dalem, yang penting ntar besarnya di luar. yang penting nggak BBLR (Berat Badan Lahir Rendah)
I love u pull momm❤baperku hari itu berkurang satu

Sore itu Aku bersikeras mengantar suami ke stasiun walopun bumer melarang. Niatku cuma biar dapat sedikit ketenangan batin dalam perjalanan mengantar (pokoknya masih pengen nggandeng bojo haha). Lalu berangkatlah kita ke stasiun naik grab car. Anehnya, sampai stasiun aku cuma dadadada ke bojo dan nggak mewek sama sekali seperti semalam! Pulang dari stasiun pun aku sempet mampir ke toko buku di pasar weleri wkwkwkwk.

Setiap hari selama ditinggal bojo, hari berlalu dengan cepat, dan setiap ada waktu sendiri, aku selalu mengajak ngobrol kakak di perut, 'Kak, yang sabar dulu ya di perut umi... keluarnya nunggu abi aja selesai urusan di jakarta. oke?' gitu aja terus setiap inget.

selama berminggu-minggu topik video call an ku dan bojo selalu sama: gimana yang, udah ada mules belum? aku belum merasakan adanya tanda-tanda lahiran seperti yang disampaikan dokter obsgyn...

Sebulan tak terasa berlalu, datanglah bulan Agustus. Tugas mas bojo di jakarta telah usai, dan tanggal 11 Agustus pagi datanglah my favorit doula ke kota kami. Alhamdulillah.. masih sempet ngelus-ngelus manja perutku yg hamil tua iniii... 😍😘😘

Gimana yang, udah ada tanda-tanda belum hari ini? Aku hanya bisa menggeleng, lalu memperlihatkan sebuah artikel.
Gimana yang? ayo induksi alami aja, kataku sambil mengerlingkan mata😉
Pagi itu kita sibuk berdua di kamar hahaha (googling ya, induksi alami apa aja wkwk)

jam 10 pagi ada telepon masuk dari bidanku, menanyakan keadaanku. ketika tahu fakta bahwa aku sudah lewat HPL 3 hari, akupun dikasih rujukan untuk USG. Karena tanggal 11 hari sabtu, rujukannya baru bisa kupake periksa ke poli kandungan hari seninnya. Semoga aja udah lahir sebelum senin! aamiin

aku mengeluh ke umiku, kenapa kok gak lahir-lahir, sambil minta maaf atas semua kesalahanku selama ini (sapa tau itu yg bikin gak mules2 kan ya).

Sudah umi maafkan sebelum Ica minta maaf kok. sekarang diajakin omong lagi, abi nya udah pulang, sekarang boleh keluar.. eeeh jangan dulu deng! umi masih ngurusin jalan sehat kampung, doorprize di rumah semua. repot kalo lahirannya waktu itu. besok ikut jalan sehat kampung dulu biar dapet doorprize yo

bayanginnya udah kayak sinetron indosiar,.ternyata umiku malah jawabnya koplak gitu 😁😱
oke fix nak, besok kita jalan sehat dulu ya.. abis itu lahirnya..

Ahad, 12 Agustus 2018 pagi
Rumahku 4 tahun terakhir selalu jadi tempat transit hadiah doorprize jalan sehat agustusan. Pagi ini kado-kado hadiah dari banyak tetangga memenuhi rumah. otomatis rumah berantakan. Pagi ini aku tetap ikut jalan sehat dengan harap-harap cemas... maklum per 12 agustus ini, usia kandungan sudah +4 hari dari HPL. Hampir semua tetangga yang berpapasan denganku menanyakan hal yg sama, mbak masih kuat nggak? aku hanya tersenyum dan lanjut jalan digandeng bojo. Karena terengah-engah, di tengah jalan kita berhenti di indo**** buat makan es krim 😂😂
dan bumil hamil tua ini akhirnya kuat sampe garis finish, pemirsahhh... 👏👏👏

Sesampainya di garis finish (depan rumah), kita langsung disodorin nasi bungkus dan air mineral. Karena pake acara mampir2, pengundian doorprize udah mulai. 10 menit kemudian, nomor suami dipanggil, Alhamdulillah dapet buku satu pack. Tibalah pada undian hadiah utama, kita udah nggak terlalu ngarep karena selama ini gak pernah hadiah utama... ternyata nomerku yg kebaca! mas bojo ke depan lg buat ambil doorprize kompor gas. oke kakak, fix kamu cewek banget. belum lahir aja dapet kompor gas haha

Tak selang berapa lama setelah jalan sehat, Abah, umi, aku dan bojo tepar semua alias ketiduran. Tepat jam 10 pagi, aku terbangun oleh suara notifikasi wa dari bumer.

nok, segera minta maaf ke umi. siapa tau bisa mempermudah jalan lahirnya..

iya mom...

ada sensasi aneh di bawah perut, sepertinya mules, tapi tidak sakit, refleks aku menyentuh kemaluan dan... ada darah Alhamdulillah... lupa basuh tangan, aku langsung kasih tau mas bojo, yang kayanya mau lahiran! Aku lari ke kamar ortu. Mi, kayaknya mau lahiran!
serumah heboh gara2 aku bilang gitu.. hahaha

gimana kelanjutan ceritanya? tunggu di part 2 ya. si bayik takutnya kebangun wkwk (ini nulisnya si bayik udah lahir dengan sehat, sekarang usianya dah 3 bulan 1 minggu).😍

Kamis, 01 November 2018

Menikmati peran baru: Jadi Ibu!

Dulu, bebas sekali rasanya melakukan apapun sepuasnya. Tapi sekarang, di sela-sela waktu menyusui bisa disambi Googling saja Alhamdulillah.
Menjadi ibu baru adalah sebuah tantangan yang tiada habisnya bagiku. Dari mulai urusan mandiin, ganti popok, beli baju, imunisasi atau tidak, ASI atau sufor, sampe pada tahapan dikritik. Semuanya butuh kesiapan mental baja dan ilmu yang mumpuni. Aku sangat beruntung karena mempunyai support system yang kuat: suamiku sangat mendukungku, siap membantu yang kiranya dia bisa, ibuku dan bumer juga sangat membantu. Ibuku motivator ASI, sedangkan bumerku suka banget sama anak kecil. Kalo lagi nginep di rumah mertua, mandiin bayi adalah kerjaan bumer. Awalnya aku risih, kok malah bumer yang mandiin, tapi ternyata beliau memang suka anak-anak.

3 bulan terakhir support system dari WhatsApp Grup persiapan pra-pasca melahirkan juga sangat membantu, bisa mengurangi rasa panik saat ngadepin Newborn untuk pertama kalinya. Alhamdulillah ala kulli haal. Aku sangat menikmati peran baruku yang sekarang.
Rabbi habli minasshaalihin..
Semoga Allah memampukan kami mendidik generasi soleh-solehah.. aamiin 😍😍😍😍😍
New parent,
TTD, anggota baru barisan Mahmud

Minggu, 05 Agustus 2018

Euforia Bulan ini❤

Jika ada rasa sakit yang membahagiakan, itu adalah proses persalinan untuk menyambutmu, nak...

9 bulan sudah kau berada di rahimku. Masih 4 hari lagi menjelang HPL (Hari Perkiraan Lahir), tapi euforia menyambutmu begitu membuncah... 😘😘
In syaa Allah kami masih sabar menunggumu. Kapanpun kamu ingin keluar: umi, abi, nenek, kakek, dan om-ommu siap.
Ayo nak, kita berjuang bareng!

Hormon bahagia

Awal kehamilan, di trimester pertama, aku sama sekali tidak mengalami mual muntah seperti kebanyakan bumil lainnya. Jika ibu mertua tidak menemani USG ke obsgyn untuk pertama kalinya, aku juga masih gak yakin kalo lagi hamil😂😂😂😂

Melihatmu untuk pertama kalinya di layar USG... Bahagia tiada tara 😍 walopun terselip rasa takut di lubuk hati yang paling dalam: Apakah aku bisa menjadi madrasah utama yang baik bagimu? Bismillah, menjadi orang tua adalah menjadi orang yang harus berusaha berfikir positif.. agar selalu berjuang untuk anak-anaknya.😘

Edisi baper karena di usia kehamilan 36 week harus ditinggal suami ke Jakarta selama sebulan..

Kak, keluarnya nunggu Abi pulang mawon, nggih?

Karena doula terbaik adalah suami 😍

Kendal, 4 Agustus 2018

#tulisan menjelang persalinan

Selasa, 10 Juli 2018

Diorama Sepasang Al-Banna

Rani memandangi parasnya di cermin meja rias sambil menyisir rambutnya dengan pelan. Wajahku amat sederhana... Untuk seorang suami seperti Rayyan Fikri...
Tak sengaja pandangan matanya bertemu mata Ryan, suaminya di dalam cermin.
Deg! Hatinya seketika berdesir. Malu.
"Kau sedang memikirkan apa, sayang?" Tanya Ryan.
*Cuplikan novel

Kau tahu, sayang? Aku sangat bersyukur tidak melewatkan membaca satu novel ini: Diorama Sepasang Al-Banna nya Ari Nur. Salah satu novel yang sarat informasi tentang kehidupan berumah tangga, bagi yang ingin memelihara rumah tangganya sakinah mawadah warahmah. Walopun sebenarnya aku membacanya terlalu dini (saat masih kelas 2 SMP), yang menyebabkan virus ingin nikah muda wkwkwk.

Novel yang baik menurutku, karena menggambarkan bahwa tak ada yang namanya pernikahan yang sempurna. Tetapi semua anggota keluargalah yang berperan menyempurnakan pernikahan itu..

Tentang perkenalan singkat Rani dan Ryan, yang berujung pada taaruf dan menikah which is sama dengan yang kita alami..

Masih terekam dengan jelas, bulan puasa tahun lalu, saat ibumu meneleponku dengan tiba-tiba setelah malam perkenalan...
"Nok, mom serius lho pengen Ica jadi mantu mom," simple and to the point. Sebenarnya karena ini jugalah aku memantapkan hati untuk mulai "mengenalmu".

Ta'aruf, perkenalan secara kekeluargaan yang prosesnya hanya 3 bulan. Terhitung singkat, bukan?

Terimakasih, untuk menjadi teman diskusi yang mengasyikkan sehingga kita tak perlu rempong mengalami miskomunikasi seperti yang dialami Rani dan Ryan dalam novel. 😄

Maafkan aku jika masih berbenah diri sampai 9 bulan ini... Ya, kamu benar, apapun yang kita hadapi asalkan berdua denganmu terasa lebih menyenangkan..

#monthyversarry