Sabtu, 24 November 2018

Menggenggam tangan kecilmu untuk pertama kalinya, cerita persalinanku part 3

Sudah 4 jam pasca masuk RS, gimana kalo dokter dan bidannya gak sabar dan mutusin SC? aku kudu gimana ini..😫 mana udah gak boleh gerak sama sekali gini. harus bedrest total.

Ya Allah.. dengan segala kerendahan hati, hanya Engkau yang bisa memudahkan proses ini... bantu hamba untuk mengeluarkan anakku dengan selamat...

Pukul 22.00, pasca periksa VT ke sekian kalinya
Umi dan bumer masuk ruang bersalin. Suasana agak suram karena ibu bersalin di ranjang sampingku mengalami kejang dan muntah pasca persalinan jam 19.00 tadi. Para bidan dan perawat sibuk memantau detak jantungnya. Keringatku bercucuran.
tutt tuttt.. denyut jantung ibu-ibu di samping masih harus dipantau dan sangat memecah konsentrasiku. Ya Allah.. rasanya mau mati aja.. Mana masih bukaan 2 😭😭

'masih kuat kan, ca?' tanya umiku.
'Aku yakin Ica kuat,' ibu mertua sangat mendukungku untuk bersalin secara normal.
Aku hanya mengangguk kecil. kontraksi lain datang, semakin lama semakin kuat.  Tarik nafas dalam-dalam, lalu dikeluarkan dengan membaca istighfar. Aku kesakitan, rasanya sudah tidak kuat lagi menahan kontraksi ini. syorrr... air ketubanku keluar lagi disertai darah.

'Yang... lihat mataku. Aku yakin kamu kuat, kamu bisa melalui ini,' suamiku terus menguatkanku. Aku hanya mengangguk lemah dan melihat ke arah berlawanan.
'Sayang, lihat mataku,' suamiku menggenggam erat tanganku. Aku melihat langsung ke mata suamiku, sorot matanya begitu tajam. Ya. Bismillah aku kuat, sebentar lagi aku akan memeluk anakku.

'Makan kurma lagi yuk?' tawarnya.

Pukul 23.00, Dokter Obsgyn akhirnya datang
'Pak, ada 2 pasien.. yang ini mengalami preeklamsia pasca partus normal, yang sebelah KPD bukaan 1 dari maghrib dan sekarang masih bukaan 2' jelas bu bidan yang menanganiku ke obsgyn yang baru saja datang.
Setelah memeriksa ibu di sebelah, akhirnya giliranku diperiksa. Ternyata dr. Joyo, teman kerja tanteku di RS lain.
'Masih kuat kan mbak? ayo di USG dulu' Aku hanya membalasnya dengan tersenyum lemah.
'Detak jantung janin masih normal, ketuban juga masih bagus.. ayo sekarang di VT ya mbak,'

setelah USG dan VT
'Mbak bidan, bukaan 2 opo? iki wes meh babaran (ini dah mau lahiran)! udah bukaan 8!' jelas dokter Joyo.

ALHAMDULILLAH... ALLAHU AKBAR! MAHA BESAR ALLAH
Ada secercah senyum dari dokter Joyo.
'Kuat ya mbak,' Aku tersenyum lega. Suamiku juga gak kalah lebar senyumnya.
'Yang, aku keluar sebentar ya. mau ngabarin umi sama mom soal ini'

Sementara itu, di luar ruang persalinan...
'Gimana mas Ad? Ada perkembangan apa?' tanya umiku begitu melihat suamiku datang.
'Alhamdulillah udah bukaan 8 mi, sebentar lagi lahir'
Entah karena VT bidan yang salah, atau dari.kekuatan doa yang bisa mengubah bukaan 2 menjadi bukaan 8 dalam sekejap.
'Mbak besan, aku tak qiyamul lail dulu ya. mudah-mudahan prosesnya lancar,' bumer pamit ke umi mau sholat malam di mushola.

Jam 23 lebih sekian, sebelum waktunya mengejan

Yang... aku menggigil.. kakiku gemeteran..
seluruh gamis dan kerudungku sudah basah kuyup penuh air ketuban dan darah.
Bu bidan masuk lagi.
'bu.. badan saya menggigil' kakiku tidak berhenti gemetaran.
'Iya wajar mbak, baju basah kuyup semua, mau ganti sekarang juga repot soalnya udah mau waktunya. saya kasih obat dulu ya.' beliau memasukkan sesuatu berbentuk bulat ke an**ku.
'Ini obat ambeinnya, Alhamdulillah darah yang keluar bukan dari vagina tetapi dari anus..'
Setelah obat bulat yang agak besar itu masuk, rasa sakitku berangsur berkurang. tapi setengah jam kemudian.. aku merasa ada dorongan kuat dari dalam.. sepertinya ini waktunya mengejan!
uuuhhh.. huuu... uuuhh..
'kenapa yang? udah mau ngeden? bu bidan!'

beberapa bidan bergegas masuk sambil memasang masker.
'Iya bener mbak ayo terusin ngedennya.. satu nafas panjang ya..'
aku sudah otomatis ngeden tanpa disuruh wkwkwk..
sekali nafas dan plonggg... berhasil alhamdulillah.. lahir pada pukul 23.55 WIB, 5 menit sebelum tanggal 13.
aku tidak sempat mendengar suara tangisan, bayiku langsung dibawa keluar untuk di observasi begitu tali pusar nya dipotong.

Sedikit lagi, tinggal menunggu plasentanya keluar...
aku melihat sorot mata bangga dari suamiku.
'terima kasih ya sayang.. terima kasih udah kuat'
Aku mengangguk bahagia. Selamat ya sayang, kamu udah jadi seorang ayah sekarang...
30 menit pasca melahirkan, bayiku beserta dua neneknya masuk menemuiku.
'selamat ya udah jadi seorang ibu..' umiku menggenggam tanganku. aku tersenyum.
'Selamat ya nok, kamu kuat banget! mom udah khawatir banget lihat darah keluar terus..'
dan bayi itu... matanya jelas didapat dari abinya, belok sangat 😁😍 hidungnya jg tinggi alias mancung.. yang juga dari abinya. terus aku apanya ya ini? hahaha
tangisannya membahana! pasti ini yang uminya bangett..
'Yang, kakak kelilit 3 lilitan tali pusar di leher. tadi waktu keluar agak biru..'
aku syok mendengarnya, di usg ga keliatan😭😭😭 Ya Allah rasanya pengen.sujud syukur sekarang 😭😭😭

Alhamdulillah.. bayi ini juga telah berjuang seperti ibunya, untuk keluar bertemu kami semua...
Alhamdulillah.. rasa syukurku sungguh tak terhingga YA ALLAH.. untuk pertama kalinya, aku menggenggam tangan kecilnya, untuk pertamakalinya.. aku memeluknya... Rabbii hablii minass Shaalihiin....

0 komentar:

Posting Komentar