Kamis, 31 Desember 2015

Serial Om Shomad yang Tertunda Lama

shutterstock_151393892
Bagi yang belum kenalan dengan Om shomad, silakan klik di sini dan berkenalan dengannya. Aku berkesempatan menulis cerita Om Shomad sejak dua tahun yang lalu. Waktu itu Ummiku menceritakan dengan sekilas perjalanan hidup sepupu jauhnya yang bernama Abdul Shomad. Tentang perjalanan luar biasa si Om melancong ke beberapa negara Eropa berbulan-bulan!
Tetapi… seiring berjalannya waktu, ternyata oh ternyata, udah gak kerasa tahun ini memasuki bulan ke 28 sejak serial Om Shomad kuterbitkan di blog lamaku. Dan belum kelar sampe sekarang.. *capek deh^
Sori Om Shomad, karena udah jarang nulis intens lagi, serial om jadi berantakan deh…

Kenalan yuk sama Om Shomad
Om Shomad adalah sepupu jauh Ummi ku (Ibuku, red), yang lahir di Kaliwungu, Kendal Jawa Tengah empat puluh tahunan silam. Beliau adalah mantan TKI di Korea. Saat ini menjalankan usaha peternakan Ayam di Boja, pasca pensiun dini dari menjadi TKI. Menurutku, yang membuatku tertarik untuk mengabadikan cerita Om Shomad dalam serial adalah keunikan cara Om Shomad untuk bisa melancong ke dataran Eropa, yang belum ada saingannya… *lebay dikit lah*
Om Shomad dapat pergi ke dataran Eropa benar-benar dengan cara yang tak umum- berbekal punya kenalan seorang wanita Belanda keturunan Jawa, Om Shomad berhasil mengurus visa Eropa hingga 3 bulan! Ngga berlebihan juga sih, karena memang biasanya orang keluar negeri karena alasan yang jelas seperti berlibur, bekerja ataupun sekolah. Tapi om Shomad emang out of the box. Alasannya cukup sederhana; mengunjungi teman lama di Belanda. ;)
So, alasan untuk bisa berpetualang ke luar negeri ternyata sangat beragam. Tak melulu soal belajar atau sekolah, menjadi TKI, pun sekadar berlibur. Coba lihatlah Om Shomad..
*wanna try?*
Ayo dong selesein
Pengalaman dua tahun di majalah sekolah membuahkan kesukaanku pada menulis serial a.k.a CerBer or Cerita Bersambung. Sayangnya, serial Om Shomad menjadi terbengkalai karena kelalaianku…
Sebuah cerita bersambung sebaiknya ditulis secara teratur, walaupun satu paragraf demi satu paragraf per harinya-sampai cerita itu berakhir, sehingga irama ceritanya enak dibaca. Jadi buat yang udah baca cerita tentang Om Shomad inih, maaaaaf banget ceritanya agak seret di sana-sini karena tidak ditulis berkesinambungan sampai selesai.
Moga-moga malem ini selesai ya Om… *Amiiin..amiiin… kemudian melongo, bingung mau ngetik apa* hahaha....
Salah satu resolusi awal tahun depan, atau besok, adalah membukukan serial ini! #Thousand Amiiin

0 komentar:

Posting Komentar