Jujur, ini adalah kegundahan hati yang paling dalam tentang
pertelevisan nasional. Setelah Korean wave menancapkan akarnya kuat-kuat di
Indonesia, menyusul serial dari Turki yang dipelopori oleh serial Masa Kejayaan
di ANTV. Lalu menjamur serial turki lainnya seperti Elif (SCTV), Shehrazat dan
Cinta Elif (ANTV), hingga Cinta di Musim Cherry (TransTV).
Dari jaman India (Bollywood) menjajah pertelevisian
nasional, Hollywood dan telenovela, negeri ini selalu dipenuhi oleh tayangan-tayangan
asing, yang selalu laku jika disiarkan di Indonesia. anehnya, negeri ini
seolah-olah rela dijajah oleh mereka!
Apa yang salah dengan pertelevesian Indonesia? apakah
Indonesia kekurangan penulis-penulis terbaik? Tidak, Negeri ini bertaburan
Insan-insan kreatif dalam bidangnya. Lalu, mungkinkah karena kekurangan penulis
naskah? Sutradara? Atau bahkan, kekurangan inspirasi?
Indonesia membutuhkan tayangan edukatif yang mewakili
Indonesia itu sendiri. Dengan sentuhan tangan sutradara yang handal, naskah
cerita yang bagus dan aktor yang mumpuni tayangan yang bagus akan tercipta. Indonesia
harus menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Kapankah ketika Indonesia tidak
lagi menjadi follower saja, tapi menjadi panutan (leader)?
~Sedang bertanya pada diri sendiri.
0 komentar:
Posting Komentar