Senin, 04 Januari 2016

Om Shomad: Mengurus Visa Schengen


Bagian Keempat


Hari ini Shomad sibuuuk sekali. Karena tiket sudah dipesan, dia hanya punya waktu dua-tiga mingguan untuk mengurus paspor dan visa. Visa Schengen, bok!

Schengen adalah perjanjian yang dibuat oleh sejumlah Negara Uni Eropa untuk menghapus pengawasan perbatasan di antara mereka. Di dalam perjanjian ini tercakup berbagai aturan kebijakan bersama untuk izin masuk jangka pendek (termasuk di dalamnya Visa Schengen), penyelarasan kontrol perbatasan eksternal dan kerjasama polisi lintas batas.


Singkatnya, tanpa mengurus visa lagi, dengan visa schengen kita bebas keliling di kurang lebih dari 30 Negara Uni Eropa kecuali Republik Irlandia (IR) dan Britania Raya (GB). WOW! Pasti puas keliling Eropanya, walaupun masih minus Inggris.


Setelah diskusi panjang lebar via chat dengan Nona, akhirnya diputuskan tiket yang sudah dipesan akan tetap diambil dengan tanggal keberangkatan awal desember 2010. Yang perlu Shomad siapkan adalah dokumen-dokumen pelengkap selain paspor seperti pasfoto. Pasfoto harus sesuai dengan persyaratan untuk membuat paspor Belanda. Anda dapat membuat foto di area kedutaan yang sesuai dengan persyaratan yang diminta. Bisa Klik disini untuk informasi


Lalu Membayar visa sebesar EUR 60 dalam rupiah, formulir permohonan, asuransi perjalanan dan… bukti keuangan. Poin terakhir sedikit membebaninya karena kita diharuskan mempunyai biaya hidup minimal EUR 34 per hari. Untuk memperkuat dokumen Shomad, selain menjadi sponsor-orang yang akan dikunjunginya di Holland—Nona juga menitipkan 40 juta di rekening Shomad. Selesai sudah urusan ikhtiar mengajukan visa… tinggal menunggu kabar, apakah visa Om Shomad ditolak atau diterima?


Menunggu hari dari jumat hingga senin tak pernah selama ini. Shomad harap-harap cemas. Ketika hari senin tiba, dia takut hanya sekedar mengecek apakah visanya diterima atau tidak. Nona jadi tidak sabaran, dia sendiri yang memeriksanya dari Embassy.


Beberapa menit kemudian…


Congratulation, Shomad, your visa has finally accepted! You’re very welcomed here!
Ah, can’t wait for December!


Shomad tidak bisa memikirkan apapun selain sujud syukur. Sejak kecil, Ia tak pernah sekalipun bermimpi akan menginjakkan kedua kakinya di benua kulit putih, Eropa. Ketika visa dan tiket sudah di tangan, dia baru benar-benar percaya dalam 30 hari, dia akan tiba di Belanda!


Ketika Nona ditanya apa oleh-oleh yang Ia ingin Shomad bawakan dari Indonesia? Nona hanya menjawab: Terasi, tapi yang banyak ya. Ibuku suka sekali memasak pake terasi. Tapi sulit sekali mencari terasi di sini. Jadi jika kamu tidak kerepotan, kami hanya ingin oleh-oleh terasi, Shomad.


Shomad dengan cepat me-reply, Aku tidak kerepotan sama sekali, non. Bahkan tetangga sebelah rumahku menjual terasi! :D


Is it? That’s great. Okay, my friend, see you in December!


See you too, soon!


Dia mengakhiri chatting-nya dengan senyuman lebar. Masih banyak yang harus dia siapkan, selain terasi tentunya. Hmm, December identik dengan salju. Ia membongkar baju-baju hangatnya selama di Korea dulu. Masih tersimpan rapi. Shomad datang, Eropa!


Oia, ini ada selipan salah satu foto Om Shomad ketika berkunjung di landmark kota Paris, menara Eifel. Duh Om Shomad! Bikin kepingin ajaah.. Mupeng pengen poto depan menara eifel beneran nih!

0 komentar:

Posting Komentar