Bagian Keempat
Hari ini Shomad sibuuuk sekali.
Karena tiket sudah dipesan, dia hanya punya waktu dua-tiga mingguan untuk
mengurus paspor dan visa. Visa Schengen, bok!
Schengen adalah perjanjian yang
dibuat oleh sejumlah Negara Uni Eropa untuk menghapus pengawasan perbatasan di
antara mereka. Di dalam
perjanjian ini tercakup berbagai aturan kebijakan bersama untuk izin masuk
jangka pendek (termasuk di dalamnya Visa Schengen), penyelarasan kontrol
perbatasan eksternal dan kerjasama polisi
lintas batas.
Singkatnya, tanpa mengurus visa lagi,
dengan visa schengen kita bebas keliling di kurang lebih dari 30 Negara Uni
Eropa kecuali Republik Irlandia (IR) dan Britania Raya (GB). WOW! Pasti puas
keliling Eropanya, walaupun masih minus Inggris.
Setelah diskusi panjang lebar via
chat dengan Nona, akhirnya diputuskan tiket yang sudah dipesan akan tetap
diambil dengan tanggal keberangkatan awal desember 2010. Yang perlu Shomad siapkan
adalah dokumen-dokumen pelengkap selain paspor seperti pasfoto. Pasfoto harus sesuai dengan persyaratan untuk membuat
paspor Belanda. Anda dapat membuat foto di area kedutaan yang sesuai dengan
persyaratan yang diminta. Bisa Klik disini untuk informasi.
Lalu Membayar visa sebesar EUR 60
dalam rupiah, formulir permohonan, asuransi perjalanan dan… bukti keuangan.
Poin terakhir sedikit membebaninya karena kita diharuskan mempunyai biaya hidup
minimal EUR 34 per hari. Untuk memperkuat dokumen Shomad, selain menjadi
sponsor-orang yang akan dikunjunginya di Holland—Nona juga menitipkan 40 juta
di rekening Shomad. Selesai sudah urusan ikhtiar mengajukan visa… tinggal
menunggu kabar, apakah visa Om Shomad ditolak atau diterima?
Menunggu hari dari jumat hingga senin
tak pernah selama ini. Shomad harap-harap cemas. Ketika hari senin tiba, dia
takut hanya sekedar mengecek apakah visanya diterima atau tidak. Nona jadi
tidak sabaran, dia sendiri yang memeriksanya dari Embassy.
Beberapa menit kemudian…
Congratulation, Shomad, your visa has
finally accepted! You’re very welcomed here!
Ah, can’t wait for December!
Shomad tidak bisa memikirkan apapun
selain sujud syukur. Sejak kecil, Ia tak pernah sekalipun bermimpi akan
menginjakkan kedua kakinya di benua kulit putih, Eropa. Ketika visa dan tiket
sudah di tangan, dia baru benar-benar percaya dalam 30 hari, dia akan tiba di
Belanda!
Ketika Nona ditanya apa oleh-oleh
yang Ia ingin Shomad bawakan dari Indonesia? Nona hanya menjawab: Terasi, tapi yang banyak ya. Ibuku
suka sekali memasak pake terasi. Tapi sulit sekali mencari terasi di sini. Jadi
jika kamu tidak kerepotan, kami hanya ingin oleh-oleh terasi, Shomad.
Shomad dengan cepat me-reply, Aku tidak kerepotan sama sekali,
non. Bahkan tetangga sebelah rumahku menjual terasi! :D
Is it? That’s great. Okay, my friend,
see you in December!
See you too, soon!
Dia mengakhiri chatting-nya dengan
senyuman lebar. Masih banyak yang harus dia siapkan, selain terasi tentunya.
Hmm, December identik dengan salju. Ia membongkar baju-baju hangatnya selama di
Korea dulu. Masih tersimpan rapi. Shomad datang, Eropa!
Oia, ini ada selipan salah satu foto
Om Shomad ketika berkunjung di landmark kota Paris, menara Eifel. Duh Om
Shomad! Bikin kepingin ajaah.. Mupeng pengen poto depan menara eifel beneran
nih!
0 komentar:
Posting Komentar