Senin, 25 Januari 2016

Ketika Ibu-ibu dari Cirebon Kesasar

Sore itu, untuk pertama kalinya aku menginjakkan kaki di Madinah. Karena berbagi kamar dengan Abah, Ummi dan adik dengan hanya 1 kamar mandi, Abah dan adik mengalah. Aku dan ummi akan menggunakan kamar mandi duluan, sedangkan mereka langsung menuju masjid nabawi untuk melaksanakan sholat ashar. Kami putuskan untuk bertemu lagi bada isya di restoran hotel. Setengah jam kemudian, Aku dan Ummi menyusul setelah membersihkan diri dan wangi.

Letak hotel tempat kami tinggal selama di madinah hanya berjarak 500 meter dari masjid nabawi, yang dihalangi oleh gedung tinggi hotel bintang lima di seberang jalan.

Bada isya', Ummi mengajakku keliling masjid nabawi (yang kukira akan sebentar) sampai kakiku mulai tak berasa. Ketika akhirnya kita sampai di gerbang keluar menuju hotel, seorang ibu-ibu separoh baya memandangi ku dan Ummi dan dengan ragu-ragu menanyai kami, "Maaf, orang Indonesia atau Malaysia ya?"
"Indonesia Ibu, ada yang bisa kami bantu?" Ummi menawarkan bantuan. Si Ibu terlihat menghela nafas dengan lega.
"Saya baru saja sampai (di Madinah) sore ini bu, lalu bada isya tadi saya terpisah dari suami ketika pergi ke toilet bawah tanah.. Padahal suami bilang akan menunggu di sini.. Bagaimana ini Bu? Saya tidak tahu arah menuju hotel saya..."

"Kalau boleh tahu nama hotel ibu apa? Nanti biar bisa ditanyakan sama Askar (Polisi syariah)," jawab Ummi.

"Hotel Al-Barraq," Lalu kami menuju ke pojok gerbang dimana dua orang Askar berseragam khas sedang bercengkrama,

Aku menjelaskan kepada mereka keadaan Ibu ini dan bertanya dimana hotelnya. Rupanya mereka berdua juga sama sama tidak tahu dimana letak hotel si Ibu. Askar ganteng yang mirip Zayn Malik menghampiri temannya yang lain di gerbang sebelah. Sementara Askar yang mirip Shaheer Sheikh tetap menemani kami. Untuk membunuh kebisuan ummi pun mengajak si IBU ngobrol. Ternyata beliau berasal dari Cirebon, Jawa Barat.

Askar berwajah Zayn malik kembali dengan membawa beberapa temannya. Sayang, mereka semua juga tidak tahu dimana gerangan hotel itu. Aku tiba-tiba teringat sesuatu.
"Ibu Sebelum berangkat umroh pasti dibagikan name tag dari agen travel, kan? Yang ada foto Ibu juga?"
"Iya... yang ini bukan Dek?"
"Iya betul Bu, saya pinjam sebentar," Aku membawa name tag itu kepada Askar sambil mengingat ingat bahasa Arab dari handphone . Sepertinya Jawwal. Kemudian meminta mereka menelpon dengan jawwal Nomor yang tertera di name tag. Si Zayn Malik mengeluarkan IPhone nya. Berarti dia paham! Yes!
Dia mengobrol di telepon dalam bahasa Arab selama lima menit. Lalu dia meminta kami menunggu sampai si Ibu dijemput..
Waktu itu, waktu menunjukkan pukul 9 malam. Perutku dan Ummi sudah memberontak ingin diisi. Alhamdulillah tak sampai 15 menit, asisten pembimbing umroh si Ibu dari Cirebon akhirnya datang menjemput. Dia sempat dimarahi para Askar lalu berterima kasih pada kami karena telah membantu si Ibu...
Tak lupa, Ibu itu juga berterima kasih kepada kami.

Adikku sudah menunggu di lobby ketika kami sampai di Hotel.
"Kok lama banget sih? Nyasar yaa??" Goda adikku.
"Yee kebalik! Bantuin orang nyasar sih Iya.."

Menguasai bahasa asing itu sangat bermanfaat, bukan? 

1 komentar: