Kamis, 07 Januari 2016

Prologue: When a Man Loves

Aldi Akbar sedang melihat-lihat hasil jepretan kameranya. Ada beberapa objek menarik yang akhir-akhir ini terus Ia ambil. Tiga tahun yang lalu Aldi mulai mengikuti ekstra kulikuler fotografi dan dia adalah salah satu fotografer terbaik di kampus. Entah itu objek hidup maupun mati, di tangannya, gambar yang dibidik seolah bercerita. Seperti satu objek yang tengah dia amati sekarang. Objek inilah inti dari kisah ini, sepertinya.
“Di, masih betah aja sih dari tadi? Aku pulang duluan ya!” Mia, sohibnya yang sama-sama anggota fotografi pamit pulang.
“oke, duluan aja sana!” sahutnya pendek. Selain Mia, sebenarnya ada rendra di ruangan itu, yang sedang tidur nyenyak di pojok base camp. Seharian dia hunting foto di Kaliurang. Pantas saja molor, gumam Aldi pelan.
Saat inilah yang paling Aldi suka. Hanya dia seorang diri menguasai basecamp itu. Aldi menyambungkan kabel usb kameranya ke komputer basecamp. Aktifitas rutinnya tiap malam. Menyortir foto-foto bidikannya ke dalam folder-folder. 
Tadi pagi dia banyak membidik aktifitas ospek hari pertama ketika dia menemukannya, seorang junior berkerudung merah-yang sekilas terkesan jutek. Aldi pun diam-diam memotret cewek berkerudung merah itu, hampir seharian. Satu kemewahan waktu yang hanya bisa dinikmatinya saat sepi sendirian di base camp fotografi. Setelah semua file foto terback-up di komputer, tak terasa dia sudah mengambil foto dari si kerudung merah lebih dari 100 jepretan!
#DoubleA #AsyilaAldi
To be completed

0 komentar:

Posting Komentar