Senin, 01 Februari 2016

Muhammad: masa bungkam

Nun. 
Demi pena, dan apa yang mereka tulis. 
Berkat nikmat Tuhanmu, kamu sekali-kali bukan orang gila. 
Dan, sesungguhnya bagi kamu pahala yang besar yang yang tidak putus-putusnya.
Sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung (Q. 68: 1-4)

Masa bungkam pada masa-masa turunnya wahyu—pesan-pesan pertama setelah turunnya surat di atas. Selama masa bungkam tersebut tidak ada wahyu baru yang turun pada Nabi (Muhammad). Beliau pun khawatir kalau dirinya telah menyebabkan ketidak senangan Tuhan. Meskipun demikian, Khadijah senantiasa meyakinkannya bahwa itu tidak mungkin. Kemudian, masa bungkam itu berakhir. Datanglah kepastian yang memuat perintah pertama berkaitan langsung dengan misinya:
Demi terangnya waktu pagi. 
Demi malam tatkala sunyi. 
Tuhanmu tidak meninggalkanmu dan tidak pula membencimu. 
Sesungguhnya akhir itu lebih baik bagimu dari permulaan. 
Dan kelak Tuhanmu pasti memberikan karunia-Nya kepadamu sebagai seorang yatim, lalu Dia melindungimu? 
Dia mendapatimu sebagai seorang yang bingung, lalu Dia memberikan petunjuk. 
Dia mendapatimu sebagai seorang yang kekurangan, lalu Dia memberikan kecukupan.
Maka janganlah kamu berlaku sewenang-wenang terhadap anak yatim. 
Dan terhadap orang yang minta-minta maka janganlah kamu menghardiknya. 
Dan terhadap nikmat Tuhanmu maka siarkanlah (Q. 93: 1-11)

Ngaji pagi buku Muhammad yang ditulis Marthin Lings (Abu Bakr Siraj al Din) hal 81-82

0 komentar:

Posting Komentar