Rabu, 11 Mei 2016

Sebenarnya, Apa Yang Kau Cari?

Dulu sekali. Saat menjejakkan kakiku untuk pertama kalinya di Kota Reog Ponorogo, aku mendapati pertanyaan serupa. Disini, apa yang kau cari?

Aku dahulu akan menjawabnya begini, "Aku akan mencari teman sebanyak banyak nya. Aku akan memiliki teman dari seluruh penjuru Indonesia. Aku akan pastikan menjadi juru bicara bahasa Inggris dan Bahasa Arab handal di tahun pertamaku, aku akan belajar dengan sangat giat. Aku pastikan akan masuk Koordinator Gerakan Pramuka!"

Dulu, aku dengan sangat gamblang akan menjawabnya panjang lebar. Dulu.

Lalu sekarang, apa yang sebenarnya kau cari?

Pertanyaan masa kanak-kanak yang simple, akan terasa berat menjawabnya ketika beranjak dewasa seperti saat ini.

Ca, sebenarnya apa yang kau cari?

Ah, entahlah. Aku sedang mencari entah apa yang kupahami sendiri. Aku hanya akan mencari dalam diam.

Senin, 09 Mei 2016

Bahkan saat aku tahu, aku pura-pura tak tahu...

"Apa kabar?"
Sejam, dua jam, hingga 5 jam... Aku masih tak mengusiknya. membiarkan pesan itu tak terbalas.

Please, woles! Santai saja!

Tapi dalam hati, aku sedang berperang. Aku harus membalasnya? atau sekedar menjawab dengan santai?

"Baik. Pakabar juga?"

Kau tahu, aneh sekali memulai percakapan yang telah terputus lama sekali. Seperti menyambung paksa tali yang telah putus, yah, begitulah.

Aku tahu, bahkan sejak dulu sekali, bahwa dia bukan orang yang kucari. Bahkan saat aku tahu, aku tetap pura-pura tak tahu...

Sabtu, 30 April 2016

Spring's Aura

 Wah udah musim semi... Pasti yang punya pohon sakura lagi seneng-senengnya piknik di bawah pohonnya: gelar tiker, sambil tiduran lihat ke awan yang biru. Tak lupa siapin mp3 musik favorit dan beberapa buku bacaan, Beberapa camilan, air putih, dan seorang teman yang asyik diajak ngelantur ngobrol apapun. Zzzz. Maaf, yang nulis lagi nge-zonk.

Selama 2016 ini, baru aja kelar nonton satu drama: Descendants of the Sun a.k.a DoTS yang ngetrend ituh (Yang udah ditunggu dari setahun yang lalu! Dramanya udah jadi bahan obrolan sana-sini bahkan setahun sebelum dirilis, hmm marketingnya hebat ya). 

Dilemma kisah cinta Tentara & Dokter-Descendants of the Sun 2016

Sebenernya udah rada males nonton judul drama yang lain dulu, secara, belum ada sinopsis bagus yang menarik hati. Tapi salah satu rekan, mbak Orin, rekomendasiin drama barunya SBS; judulnya Entertainer. Saking sibuknya, 2 minggu udah ngopi episod 2, masih nganggur belum ditonton. Sampai...
“Eh, @mr_kanggun oppa yang main? Yoon Chan Young oppa-ku di the Heirs?” Siyappp tancap gas! Entar malem aku kupas! Kalo bener ada satuuu aja yang nyantol, pasti deh ketemu. Jodoh mah gak kemana, oppa.. Eh ngelantur!
Dan malam ini, di latar belakang drama itu Aku lihat sakura berguguran, menyatu dengan angin. Ah musim semi yang lain. Enak nih kalo bisa jalan-jalan di kebun sakura itu (Sekarang bisa nabung, jadi udah gak mimpi aja *sambil nyengir2 gak jelas*).

Variasi
Sebenernya apa sih yang kamu suka dari drama-drama korea? Bukan cuma karena tampang artis-artisnya yang bening aja, tapi Script writer-nim nya super kreatif. Mereka tahu aja bikin ide baru, terus dikembangin jadi plot yang gak biasa. Gak Cuma antara cintaku padamu aja, tapi lain daripada yang lain; Cinta seorang kakak untuk adiknya, cinta antara gadis yang dulunya cantik tapi sekarang berubah drastis jadi jelek dengan teman semasa kecilnya yang berubah jadi ganteng. 

Kisah cinta antara si Ganteng yang dulunya jelek dan si Jelek yang dulunya cantik-
She Was Pretty 2015

atau tentang kisah cinta sorang perwira dengan dokter relawan di negara konflik (perhatikan gambar no,2 dari atas), atau dunia reporter dan sindrom pinocchio (sindrom gak bisa bohong),

Reporter Choi In Ha-Pinocchio 2014 yang punya sindrom pinocchio

The Producer yang ceritain dunia kerja produser acara Televisi dan Variety Show atau kalau mau tahu variasi yang lain, yang pernah happening banget di Indonesia jaman bahoela, Endless Love dengan seember air mata (Hello, siapa sih yang gak tahu? *Nb. Kecuali adek-adek yang lahir belakangan, setelah tahun 2001, atau, you live under a rock heheheh)
Bagi orang yang gampang bosenan sepertiku, variasi seperti itu surga. Karena bisa melihat informasi dunia lain yang sedang terjadi atau dialami orang di belahan bumi lain, dengan cara yang menghibur.

Ah musim semi, musim cinta ya? 
Anyway, Welcome to KDrama land and Enjoy

Senin, 04 April 2016

A Guest House


“This human being is a guest house.
Every morning a new arrival.
A joy, a depression, a meanness,
some momentory awareness comes as unexpected visitor.

Welcome and entertain them all
Even if they’re a crowd of sorrows,
who violently sweep your house empty of its furniture,

Still, treat each guest honorably.
He may be clearing you out for some new delight. (!)

The dark thought, the shame, the mal-ice,
Meet them at the door laughing and invite them in.”


Sebuah penggalan puisi Rumi di depan pintu rumah seorang perempuan di Ghent, Belgia. A spiritualist. 

Senin, 28 Maret 2016

The Power of Descendants of the Sun

Welcome to Writer-nim Kim Eun Sook World! With the latest, hottest drama Descendants of the Sun. The storyline about Love in a war country of Urk between Chief Doctor Kang Mo Yoen (Song Hye Kyo) and Captain Soldier (song Jong Ki). Double Song! <3 nbsp="" p="">


Sabtu, 27 Februari 2016

Being Maximal!




I’m not working for money, nor passion, I’m working for contribution. -Anonymous
Khairun-naasi anfa’uhum wa ahsanuhum khuluqan.
Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang-orang lainnya (kepentingan banyak orang, jamak) dengan akhlaq yang sebaik-baiknya. ~Arabic proverb


Pernahkah kamu benar-benar merenungkan hidup, bahwa apakah kamu benar-benar telah menjalaninya dengan maksimal? Aku sedang memikirkannya. Bagaimana jika aku benar-benar menjalankan segala sesuatunya dengan maksimal? Apakah akan seperti ini jadinya? Atau, dengan nada paling pesimis dari hati, ah, walaupun sudah berusaha maksimal pun toh akan begini-begini saja.

Tetapi kita muslim yang sangat tidak dianjurkan untuk berandai-andai saja. Demi waktu yang bergerak dengan cepat, akhirnya aku pun mulai bergerak dengan cepat mengiringi langkah sang waktu, walaupun seringkali terseok-seok ketika berjalan, bahkan terjatuh. Lalu bangkit. Lalu jatuh lagi. Kemudian, ketika bangkit lagi, aku menemukan banyak sumber tenaga, dukungan dan kebahagiaan dimana-mana. Demi berubahnya zaman, aku harus berubah. Lalu seiring berakhirnya bulan Februari awal tahun baru ini, aku pun menyadari satu hal: Aku bertransformasi menjadi orang lain yang belum pernah kurasakan sebelumnya. Aku mulai mengerjakan apapun yang ada di depanku dengan sungguh-sungguh. 

Ketika menyambut hari yang baru, aku bisa merasakan sensasi hari itu, dari perasaan menggebu-nggebu akan menyambut pekerjaan, atau mau masak sarapan apa hari ini, senang, gundah gulana, dan yang terlebih dari semua sensasi itu adalah hati yang berseri-seri. Seolah-olah seperti aku menemukan ritme hidupku. Adakah hari-hari yang lebih berbahagia selain menyambut hari itu dengan hati yang berseri-seri? :)
Ah, benarkah aku sudah sedewasa itu? Lalu siapa lagi yang akan merubah diri kita jika bukan kita sendiri yang merubahnya? *dalem

Berawal dari kelas bercerita
Sejak penghujung 2015, tawaran mengajar menghampiriku. Alih-alih langsung menerima, aku ciut. Nggak pede. Banyak orang yang ingin bekerja dengan harus melamar terdahulu, bersusah-payah bikin resume diri, kok aku langsung dengan gampangnya dilamar pekerjaan? Sadar dong caaa, heyyy siapa elo?? Suara berkecil hati terus-menerus merongrong menambah sisi pesimisku. 

Tapi ini adalah tantangan, kata abah. Ortu terus mendukungku sampai sebulan kemudian, Aku bertemu ketua komite sekolah lain yang meminta hal yang kurang lebih sama: tawaran mengajar yang lain. Padahal, aku tengah mengurus lamaran kerjaku yang pertama untuk sebuah Institusi Pemerintah di awal tahun ini. Akhirnya pertimbangan yang matang dimulai. Karena opsi pertama adalah sekolah baru yang baru meluluskan satu generasi, yang insyaALLAH menurutku adalah sekolah yang embrionya akan terus tumbuh berkembang, jadi aku putuskan masuk ke sekolah itu, dan aku akan ikut berkembang di dalamnya. Opsi lainnya adalah karena sekolah itulah yang melamar duluan, tentu saja. Dengan catatan: Aku akan mengawal murid-muridku menjadi melek dunia literasi, di samping mengajar bahasa Inggris.

Akhirnya setiap malam sebelum mengajar keesokan harinya aku kembali menemukan diriku yang baru. Besok materi apa yang akan kusampaikan? Apakah buku ini kira-kira baik untuk materi minggu depan? AH! Harus ke toko buku lagi. Stok materi habis! Setiap hari selalu ada insiden kebakaran jenggot karena perubahan dari wanita malam menjadi wanita pagi! Hahaha

Dan aku menamai kelasku dengan kelas bercerita. Satu kelas yang benar-benar terinspirasi dari orang lain yang akhirnya kuwujudkan!

Ada yang sudah baca Daun yang Jatuh Tidak Pernah Membenci Angin nya bang Tere-Liye? Yang sudah baca pasti kenal dengan karakter kak Danar. Okey kuakui aku emang terhanyut-hanyut dengan novel satu ini alias fans nomor wahid. Tapi itu semata-mata karena baru kali ini baca novel Tere-Liye dengan plot flash back dan kebetulan saja beberapa kisahnya memang pernah kualami. (yang terakhir gak usah terlalu percaya aja).
Kak danar adalah penyelamat hidup Tania, seperti seorang dewa yang khusus dikirim Allah untuk memberi Tania dan keluarga kecilnya harapan hidup yang lebih baik dari kerasnya hidup di jalanan. Dan kak Danar ini, mempunyai kelas bercerita untuk anak-anak kompleks tiap minggu di rumahnya. Kebiasaan yang Akhirnya menurun kepada Tania dan Dede, adiknya, ketika mereka berdua tinggal bersama kak Danar dan beranjak dewasa.

Kembali ke kelas bercerita, ada kepuasan tersendiri dari berbagi apa yang telah kita lihat dan baca dari buku, bahkan hidup, untuk orang lain. Apalagi melihat ekspresi penasaran anak-anak yang menunggu kelanjutan ceritaku sambil melingkar duduk di sekitarku. Sebisa mungkin, walaupun aku memang bakat galak, aku membuat kelasku senyaman-nyamannya kelas yang ingin aku ciptakan, agar apa yang aku sampaikan, mengena ke sanubari kecil mereka. Tentunya dengan diiringi materi-materi yang baik untuk anak-anak seumur mereka.

Jauh sebelum aku mengenal Daun yang Jatuh Tidak pernah membenci angin, aku mengenal dunia bercerita dari Almarhum kakekku. Beliau adalah pencerita ulung di madrasah tempat aku menimba ilmu agama dulu, yang bisa memainkan mimik dengan ekspresif (Sampai saat ini aku masih berusaha bermimik bagus sesuai alur cerita, tapi masih susah). Dan putrinya, alias Ummi, Ibundaku, yang juga pendongeng sejati. Mungkin dari situlah intuisi berceritaku dimulai, hingga akhirnya tercipta kelas bercerita. Bukan main-main... ini bukan hanya khayalan atau bayangan saja...
Kelas berceritaku akhirnya benar-benar tercipta! Alhamdulillah! Terima kasih Ya Rabb!



Asal kau tahu, kamu akan selalu menemukan dirimu yang lain, dirimu yang kamu belum pernah menjadinya sebelumnya. Walaupun seringkali manusia melakukan kesalahan, yang terbaik adalah memperbaiki diri. Manusia memang telah diilhami oleh penciptanya untuk terus berkembang menjadi insan yang lebih baik, selalu.

Senin, 15 Februari 2016

Travel Agent, yay or nay?

Gambar via Marisckha Prudence

Ada yang hobi nge cek harga ticket pesawat gak? Terus studi banding harganya sekalian antara website satu dan website lainnya?

*terus tunjuk diri sendiri* hahaha

Berawal dari hobi iseng itulah akhirnya Aku memulai agen travel kecil-kecilan dengan kelompok tour perdana berjumlah 5 orang! Yey! Yuk siapa lagi yang mau ikutan? #promosi

Nah berhubung ini adalah plesiran tanpa saya yang harusnya jadi guide, sebenernya agak gak tepat juga kalo disebut travel agent. Kali ini saya hanya berperan sebagai travel planner yang mengakomodasi persiapan pra perjalanan dan embel2nya, dari mulai bikinin paspor (minus dua orang yang udah punya paspor), reservasi tiket pesawat dan pemilihan hotel, iterenary perjalanan, sampe ke transportasi selama di sana (monorail, kereta antar kota-negara, bus, DLL). dan hampir semuanya bisa selesai diurus secara online! Horeeeeee *applause*

Thanks to mbah Google yang telah banyak membantu proses pencarian ulasan dari para travel blogger, TripAdvisor, traveloka, dan panjang list nya kalo harus disebutin semua. Banyak sekali review menyeluruh yang enak dibaca dari para travel blogger saat blog walking. Jadi lumayan membantu para traveler pencari promo termurah (tapi) berkualitas seperti saya!

Tujuan utama plesiran awal maret besok adalah Changi, Singapura dan Kuala Lumpur Malaysia. Lucky me, Aku berhasil dapetin 5 tiket yang harganya Rp. 348.800 per orang dengan rute langsung SRG-SIN (Semarang-Singapore).  Alhamdulillah!

Setelah tiba di Changi international airport, hari pertama rencananya jamaah tour saya langsung menuju JB Sentral untuk bermalam di KTMB (Kereta Tanah Melayu Berhad) Senandung Sutera dari stasiun Johor Baru Sentral tujuan Sentral Kuala Lumpur. Kenapa langsung Kuala Lumpur? Rupanya jamaah saya ingin merasakan kereta berkasur nya KTMB yang selalu full booked ituh. Jadi explore Singapore nya baru pada hari ketiga, setelah Kuala Lumpur. Konon kereta nya KTMB melalui route mulai dari Woodland, Singapore-Malaysia-hingga Thailand sana! Kurang asyik apa, tinggal tidur nyanyak di kereta berkasur aja?

Berhubung ini adalah plesiran lintas batas negara, saya perlu mengurus paspor. Pengalaman urus-mengurus  akan dibahas setelah paspor jadi di next post.

Ayo...
Siapa lagi yaang mau ikut plesiran rasa backpacker??